Kencan?

2K 244 67
                                    


Naruto Disclaimer Mas Masashi Kishimoto

Warning: Typo dan masih banyak kejanggalan lainnya.

Akhirnya... Setelah bertahun-tahun terabaikan.

                                  *
                        .   .     .     .  .
                                
                                  *

Perkataan itu masih terngiang di kepala Sasuke, Bahkan saat ia mampir terlebih dahulu ke markas Anbu, yang ada di kepalanya masihlah pernyataan yang di utarakan hokage bermasker itu.

Bagaikan teka-teki yang seharusnya bisa ia pecahkan dengan mudah tetapi sayangnya Sasuke sendiri berharap apa yang dipikirkannya adalah bukan apa yang sebenarnya terjadi. Tidak. Seharusnya memang Sasuke tak memikirkan permasalahan ini terlalu jauh.

Inginnya pun seperti itu tapi perkataan tersebut tetap terngiang dan terus terulang dalam kepalanya. Hal tidak mungkin yang bisa saja terjadi.

Tentu saja, tidak mustahil jika itu terjadi, yang mati bahkan dalam dunia mereka dapat di hidupkan, Kenapa hal seperti perkataan yang terulang di kepalanya mustahil? Itu mungkin saja, tapi, ah... terlalu banyak tapi dan pertanyaan di kepala Sasuke saat ini.

"Sasuke-kun," Sasuke menatap gadis yang telah menyadarkan dirinya dari lamunan panjangnya.

"Mou.. apa yang kamu lamun-kan?" Tanyanya, tatapannya masih setia menatap wajah Sasuke.

"Jangan-jangan kamu tak mendengarkan apa yang aku bicarakan sedari tadi?" Gadis itu kembali bertanya, dan ya, Sasuke hanya dapat mengiyakan pernyataan itu di dalam hatinya, ia tak ambil pusing untuk menjawabnya secara langsung.

"Ah, padahal aku udah ngomong panjang lebar tadi," lanjut gadis itu, dengan sengaja membuat raut kecewa terlihat jelas pada ekspresi wajahnya.

Sasuke masih setia dengan diamnya, tak menjawab satupun runtutan kata yang di sampaikan  gadis disampingnya, bahkan sedari awal saat mereka berpapasan di gedung kesehatan konoha beberapa menit yang lalu tidak banyak kata yang keluar dari mulutnya, bahkan sekedar deheman sederhana sekalipun.

Sakura. Gadis itu terus saja berbicara dan Sasuke harusnya menjadi pendengar yang baik walaupun ia sama sekali tidak fokus akan apa yang keluar dari mulutnya. Sasuke tak bisa menangkap satupun perkataannya karena sesuatu hal yang lebih mendominasi dalam pikirannya saat ini.

"Kamu melamun lagi, Sasuke-kun!" Sekali lagi tangan Sakura menyentuh pundak Sasuke, menyadarkannya akan apa yang tanpa sengaja membuat ia melamun dan kehilangan fokus.

"Aku harus pergi," ucap Sasuke, ia baru saja akan melompat pergi ketika tangan Sakura meraih pergelangan tangannya dan menahannya sangat kuat.

"Bagaimana dengan ajakan-ku?" Wajah datar Sasuke tetap sama, hanya keningnya yang berkerut bingung akan maksud pertanyaan Sakura.

Wajah itu tak memberikan tanda-tanda untuk berganti ekspresi sama sekali. Ia jelas tak paham jenis ajakan yang di maksud gadis di depannya karena sama sekali tak mendengarkan apapun ucapan gadis itu.

"Kamu mau kencan denganku kan?" Lanjut Sakura, Sasuke tidak begitu terkejut. Gadis seberani Sakura rasanya tidak akan ragu untuk mengeluarkan ajakan seperti itu untuk mengajaknya keluar.

Bukankah Sasuke harus menjawabnya? Tapi apa? Entahlah, Sasuke tak tahu. Bolehkah ia menolak? Sasuke rasa ia memang seharusnya menolak ajakan Sakura.

Tapi kepalanya malah mengangguk.

Sangat tidak sinkron tindakannya itu dengan apa yang sedang ia pikirkan.

"Ah, makasih Sasuke-kun. Besok okeh? Aku akan menunggumu di cafe konoha." Sakura tersenyum sangat bahagia karena kesediaan Sasuke akan ajakan kencannya, menahan diri untuk tidak berteriak ataupun melakukan selebrasi lainnya.

Baby BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang