Sebelas : Axel

11.3K 769 90
                                    

Assalamu'alaikum
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalani.

Selamat berbuka, walau telat banget ngomongnya, wkwkwk😂
.
.

Semilir angin menusuk masuk ke dalam tubuhku. Sesekali ku hisap lagi batang rokok yang sudah tinggal sedikit itu. Kulirik arlojiku yang menunjukan pukul 23:55, saat ini aku benar-benar kacau. Bella mengaku kalau dia sedang mengandung, dan Nath juga. Bagaimana aku bisa percaya pada Nath? Dia itu pria. Apa aku sudah terlalu kasar padanya sore tadi? Sepertinya aku harus minta maaf padanya besok.

Kubuang putung rokok yang sudah habis itu. Ku langkahkan untuk masuk kedalam mobilku. Kupijak pedal gas yang membuat mobilku melaju.

......

New York, United Stated
10:40 pm.

Saat ini aku berdiri tepat di depan pintu rumah Nath, aku sudah berdiri selama tigapuluh menit lamanya, alasan aku tak segera masuk adalah aku menimang-nimang apakah Nath sudi bertemu denganku? Maksudku, setelah semua yang kukatakan kemarin sore.

Kutekan tombol bel rumah Nath. Setelah menunggu beberapa menit, pintu rumah Nath dibuka oleh Angel. Dia terlihat kaget dengan kehadiranku, tapi itu hanya sementara karena selanjutnya ia menatap wajahku dengan expresi yang datar.

"Angel, apa Nath---"

"Mau apa kau datang kemari?" sarkasnya.

"Aku ingin bertemu dengan Nath" ujarku. "Apa dia ada di dalam?"

Angel tersenyum sinis, "Kau belum puas sudah membentaknya? Apa kau tak punya urat malu Axel? Maksudku, kau sudah membuat Nath, Adikku, menangis. Dan sekarang kau datang untuk bertemu dengannya?" Marah Angel. Aku sebisa mungkin menahan amarhku, aku tau aku salah tapi kesini hanya ingin minta maaf. "How jerk you are!" sinisnya.

"Angel, kumohon-- aku hanya ingin minta maaf pada Nath. Hanya saja dia telah membohongiku, maksudku dia itu pria dan dia--"

"Nath benar-benar hamil." potong Angel.

Aku membulatkan mataku, duniaku seakan terhenti. Jadi Nath benar-benar hamil? "A-apa?" ucapku tak percaya.

Angel membuang napasnya sedikit, seperti orang yang sedang meremehkan. "Yes He is. Dan kau tak perlu cemas, karena Nath sudah pergi dari kota ini."

Bodoh. Aku benar-benar bodoh. Tolol! Bagaimana bisa aku menolak Nath, dia---dia sedang mengandung anakku, darah dagingku dan aku malah tak percaya lalu membentaknya? Sialan kau Axel. Kau benar-benar brengsek. Kau telah melukai hati malaikatmu.

"Ck" Aku pergi tanpa pamit pada Angel, saat ini yang menjadi prioritas utamaku hanyalah Nath. Bukankah aku cinta padanya? Tapi kenapa aku tak percaya kalau dia hamil? Ku banting setir mobilku, aku benar-benar kacau, aku menyesal. Ku bentur kepalaku ke setir mobilku.

"Brengsek kau Axel.." Hatiku benar-benar terasa sesak sekarang, seperti tertusuk ribuan duri mawar yang tajam. Jadi seperti ini apa yang dirasakan Nath saat aku membentaknya?

"Nath.. maafkan aku.." Air mata jatuh dari mataku. Aku yang dikenal dengan sikap berandalanku ini menangis? Tapi menangis untuk orang yang dicintai itu tak apakan?

My Beautiful FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang