Aku berlari kecil sembari mendengarkan lagu kesukaanku. Work from home menjadi salah satu lagu favoritku akhir-akhir ini. Sesekali aku ikut bersenandung mengikuti indanya melodi lagu itu. Sejak mendapatkan kesialan tak berujung kemarin, aku memutuskan untuk menjernihkan pikiranku dengan cara berjoging disore hari.
Sudah 30 menit aku mengelilingi taman yang dipenuhi sepasang kekasih ataupun orang yang juga berjoging sepertiku. Karna lelah, kuputuskan untuk duduk sejenak di kursi. Saat hendak berjalan kearah kursi yang kumaksud ada seseorang yang menabrak tubuhku.
Bruk!!
Tubuhku tersungkur yang membuat lututku berdarah. "Ahh.." ringisku.
"Hei, Apa kau tak apa-apa?" suara pria yang menabraku. Kulihat ia begitu berkeringat dan terlihat panik? Entahlah.
"Ma-maaf aku tak melihatmu karna terlalu buru-buru" sambungnya. Akupun berdiri dari posisi jatuhku dan menahan rasa perih yang ada dilututku.
"Tak apa" ucapku sembari memberikan senyuman.
"DANIAL!!" teriak seorang gadis. Kulihat segerombolan gadis berlari dari ujung sana. Mataku membulat saat ternyata yang mereka kejar adalah pria yang ada di depanku ini. Baiklah, ku akui pria ini benar-benar tampan.
"Oh Shit!" ucap pria itu. Ia panik dan memegang lenganku lalu berlari. Aku terkejut saat tiba-tiba dia menarik tanganku tanpa izin.
"Hei apa yang lakukan?!" bentakku sembari berlari bersama dengan pria itu. Aku berusaha memberontak tapi dia masih menggenggam erat tanganku. Sampai tiba-tiba ia menghentikan langkahnya lalu menatapku.
"Sudah tak ada cara lagi" ucapnya yang membuatku bingung. Dia menyentuh leherku dengan kedua tangannya lalu ia mencium bibirku. Aku membeku ditempat, mataku melebar , untuk pertama kalinya ada seseorang yang tak ku kenal mencium bibirku dengan entengnya. Sial!
Seakan sadar akan hal itu, akupun mendorong tubuh pria itu dengan kuat. Ku hapus bekas ciumannya itu dengan kasar.
"Kau! Beraninya kau!" marahku.
"Ma-maaf aku han-"
PLAK!
Belum selesai ia melanjutkan ucapannya, kuberikan ia sebuah tamparan keras yang akan selalu ia ingat. Baiklah, aku akui seharusnya aku menonjoknya, tapi aku tak tega melakukan hal itu pada orang lain. Ah, apa aku salah? Saat hendak meninggalkannya, pria itu menggenggam lenganku dengan erat yang membuatku harus menghentikan langkahku.
"Danial Carter, itu namaku" ucapnya. Aku megerutkan dahiku, apa peduliku dengan namanya? Akupun menarik lenganku dengan kasar dan pergi meninggalkan pria itu dengan melewati gerombolan gadis remaja yang menganga melihat kejadian tadi. Oh tuhan! Mengapa kesialan selalu menimpa ku?
Sial!
Akupun berjalan menjauh dari lelaki aneh itu. Sesekali kutarik napas dalam-dalam untuk menenangkan fikiranku. Aku berjalan menuju tempat dimana kuparkirkan sepedaku. Dan kesialanpun kembali datang padaku persis seperti tadi, seseorang menabrak tubuhku tapi kali ini orang yang menabrakku menopang tubuhku dengan lengannya.
Lengannya menopang pinggulku dan aku hanya terkejut melihat siapa yang menabrak tubuhku ini. Dia adalah pria yang waktu itu, maksudku pria yang aku dan Mary serang saat mabuk.
"Lepaskan aku!" bentakku. Iapun melepas topangannya yang membuat bokongku jatuh ketanah, dan itu benar-benar sakit.
"Awwh, kenapa kau lepaskan?" ringisku sembari menggosok-gosok bokongku.
"Hei, bukankah kau sendiri yang minta dilepaskan?" jawabnya. "Setidaknya meminta maaflah karna kau sudah menabrakku" sambungnya. Oh sial, dia benar-benar menyebalkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Fiance
Romansa18+ WARNING ! MPREG STORY! [Bagian 18++, diprivate. Follow dulu kalo mau baca.] ◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼ MY BEAUTIFUL EX-FIANCE (On going) "Nath, kumohon. Aku juga butuh jawaban. Aku punya hak untuk tau siapa dirimu dikehidupanku. Aku harus tau...