Dirta saat ini duduk di atas motornya menunggu kedatangan Elfrisya, dia tadi sudah mengirimkan sebuah pesan pada Elfrisya memberitahu bahwa dia sudah sampai.
Tidak menunggu lama, El keluar dari rumahnya dan berjalan menghampiri Dirta.
"Gak lama kan Ta?"
Dirta menggeleng, lalu setelah itu dia memakai Helmnya dan menyuruh Elfrisya naik.
Elfrisya sungguh tak menyangka bahwa ini semua akan terjadi, Dirta menjemputnya?
Sebenarnya ada apa sih dengan laki - laki ini, dia yang selalu bersikap cuek dan dingin kenapa jadi tiba - tiba berubah seperti ini?Selama perjalanan mereka lebih banyak diam, tak ada yang mau membuka pembicaraan di antara mereka. Baik Dirta mau pun Elfrisya.
Sekitar 15 menit mereka sampai di sekolah, Dirta memarkirkan motornya di parkiran sekolah.
Elfrisya turun dari motor Dirta dan menunggu Laki - laki itu sampai selesai."Makasih ya," Kata Elfrisya.
"Oke." Hanya itu respon yang diberikan Dirta lalu dia berjalan di luan.
Ah.. ternyata pemikiran Elfrisya tadi salah, Dirta masih tetap dingin, dan bertingkah cuek padanya. Tapi tenang aja, mau seperti apapun Dirta, yang namanya Elfrisya tetap akan Mencintai Dirta.
"Dirta!"
Panggilan itu membuat Dirta menghentikan langkahnya, tak perlu menoleh untuk mengetahui siapa yang memanggilnya, karena hanya melalui suara nya saja Dirta sudah kenal betul siapa orang itu.Vania berdiri di hadapan Dirta dengan tampang juteknya, tangannya di lipat di depan dada dan menatap Dirta kesal.
"Gimana sih,Ta! gue sudah nunggui di rumah, kenapa lo gak datang?!" Ketus Vania
"Sorry,Van. Tadi gue berangkat sama temen gue."
Vania memutar bola matanya
"Belakangan ini lo aneh ya! lo ngehindar terus dari gue! lo kenapa sih?!"Dirta membuang mukanya menatap ke sembarang arah, dia hanya mendengarkan celotehan Vania dan tidak berniat untuk meresponnya sama sekali.
"Ta!" Sentak Vania
"Apa?"
"Gue gak mau tau! pokoknya pulang sekolah nanti, lo harus anterin gue!"
Dirta hanya menghela nafasnya lalu berjalan melewati Vania.
"Iya."
Dan dia mempercepat langkahnya berharap Vania tidak mengejarnya lagi.
"Jadi tadi pagi Dirta jemput lo?" Gracia berteriak heboh di depan Elfrisya.
"Ssstt... jangan berisik!" Elfrisya mengingatkan Gracia.
"Daebak,Sya! ini tuh berita heboh banget. Semenjak lo jadi tentor Dirta kayak nya semua berubah secepat membalikkan telapak tangan deh." Ujar Gracia.
Elfrisya menggeleng.
"Enggak! semua belum berubah masih tetap sama." Kata Elfrisya
Elfrisya tidak mau berharap banyak pada situasi ini, dia tidak ingin kecewa, sakit hati atau apapun, Elfrisya tidak tau perasaan Dirta bagaimana. Dia juga tidak ingin Baperan hanya karna semua perlakuan Dirta pada nya selama beberapa hari ini.
"Apa nya yg belum berubah, Hah? Dirta bahkan nge-gendong lo dari lantai bawah ke kamar nya waktu lo ketiduran, dia bahkan natap mata lo. Itu udah tanda,Sya!"
Elfrisya mendengus
"Gue yang jalani kok lo yang Baper sih?""Yaiyalah gue Baper. Secara gue belum pernah di gituin cowok" Cengirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syntrivi
Teen FictionSquel FRI(SKIL)A Elfrisya mati-matian menyembunyikan perasaannya selama 3 tahun terakhir ini kepada Dirta, namun semua nya kacau begitu saja. Makian dan cacian yang dilontarkan Dirta pada Elfrisya membuat gadis itu sangat sakit, bahkan rasanya sepe...