Happy Reading..
"Gantengan Om-om anak 1 atau bocah SMA?"
-----------------
Bayu sudah sejak beberapa menit lalu memperhatikan gerak gerik istrinya yang sedang berbicara malu-malu dengan seorang pria yang sedang menggendong soerang anak.
Bayu boleh saja cuek dengan istrinya tapi yang namanya laki-laki itu egois, tidak boleh ada yang mendekati miliknya. Melihat Caca yang masih senyum-senyum mengantar kepergian pria tak dikenalnya membuat Bayu geram.
Dengan langkah lebar dalam waktu beberapa detik Bayu sudah berada tepat dibelakang bahu Caca, menodong pertanyaan yang sarat akan nada cemburu.
"Ya jelas gantengan Ri-" ucapan Caca terputus ketika dia sadar sudah salah menjawab, mengatup mulutnya rapat-rapat.
"Ri? Siapa Ri?" tanya Bayu sinis.
"E-eh..a-anu..i-itu. Duh..bu-bukan gitu!!" Caca menjawab salah tingkah.
Bayu menaikkan sebelah alisnya menatap Caca penuh curiga. Caca yang ditatap seperti itu jadi gelagapan, tapi ia teringat gadis yang di peluk Bayu.
"kamu juga, pilih istri apa cewek cabe?!" balas Caca sengit.
"maksud lo?" Bayu mengubah ekspresinya, tidak terima.
"huu. Kamu pikir aku ga liat? Kamu peluk-peluk cewek dipojokan sana!" Caca menunjuk ke arah kursi taman yang diduduki oleh Bayu sebelumnya.
Entah ada angin apa, Caca jadi kesal mengingat adegan peluk-peluk tadi. Niatnya untuk tidak ambil pusing gagal. Ini karena melihat wajah Bayu dari dekat seperti ada tulisan "dia ini punya lo!", Caca mengerucutkan bibirnya. Rasa kesalnya bertambah ketika mendengar jawaban santai yang dilontarkan Bayu.
"oh, dia pacar gue. Kenapa? Lo ada masalah?"
Caca mengerutkan keningnya tidak percaya dengan apa yang dikatakan Bayu. Tanpa pikir panjang Caca langsung balik kanan lalu melangkahkan kakinya pulang. Hatinya tidak dalam kondisi yang baik, ternyata dia salah memilih tempat menghilangkan penat.
"Dasar bocah!" umpat Caca pelan namun masih bisa terdengar oleh Bayu.
"Gue ga budeg Ca!" Bayu memang tidak tuli karena dia masih bisa mendengar umpatan kesal Caca.
Caca tidak peduli, masih tetap melangkahkan kakinya keluar dari arena pasar malam. Setelah mengeluarkan motornya dari parkiran Bayu melajukan motornya pulang. Meski sedang kesal, Caca sadar tidak bisa pulang sendiri dan dia masih tidak terbiasa naik motor jadi mau tidak mau dia tetap memeluk Bayu dengan erat.
***
Baru saja Caca membuka pintu kamarnya, Bayu sudah berada di belakangnya.
"Ca!" Caca membalikkan badannya melihat Bayu dengan malas, ia masih sedikit kesal padahal sudah 2 piring nasi dilahapnya.
"Gantengan Om-om tadi apa gue?!" todong Bayu.
"Apaan sih kamu! Tidur sana!" usir Caca, ia pikir Bayu akan mengatakan yang penting.
"ck....jawab aja napa!" bayu berdecak kesal, menarik Caca kembali menghadap ke arahnya.
Caca memutar bola matanya malas "kamu sendiri, pilih istri apa pacar?!" balas Caca tak mau kalah, menyingkirkan tangan Bayu dari pergelangan tangannya.
"Ca, gantengan Om-om tadi apa gue???" Bayu menahan pintu kamar Caca, mengabaikan pertanyaan Caca karena ia lebih ingin tau jawaban Istrinya itu
"tutup pintunya Bayuuu!!" Caca mengerang kesal, menarik selimut menutupi seluruh badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(MBA) - Marriage By Accident [Tersedia Versi Cetak]
General Fiction[SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] [Open PO] Setelah 6 tahun pacaran, besok adalah hari yang paling bahagia untuk gadis berparas cantik Clarisha Astari. Gibran Farhansa, pria tampan yang sejak lama menjadi pacarnya besok akan...