MBA.....Ke Pasar Malam Yuk!

88.5K 5.8K 324
                                    

Happy Reading..

Dua minggu berlalu, mulai besok kebosananku akan sedikit berkurang karena tadi pagi Ayah mengabari kalau surat pindahku sudah selesai. Ayah juga sudah mengurus tempat kerjaku yang baru.

Aku akan kembali mengajar!

Bayu?

Selama dua minggu ini tidak ada kemajuan apapun pada hubunganku dengannya. Bayu tetaplah Bayu yang irit bicara. Bedanya sekarang dia mau sarapan dan makan malam dirumah, dia juga mulai menerima aku mencium punggung tangannya ketika pergi keluar atau tiba dirumah. Bayu juga menyuruh Pak Danu untuk menjadi supir pribadiku yang harus mengantarku kemanapun, ia tak mengizinkan aku pergi dengan kendaraan umum. Takut nyasar katanya.

Kan asem!

Aku bukan anak kecil loh!

Pagi tadi setelah sarapan, Bayu pamit pergi. Katanya sih pergi bersama 4 sahabatnya yang beberapa kali sempat kerumahku. Sekedar untuk menumpang makan. Dasar bocah!

Bayu, selama dua minggu tinggal serumah dengannya aku jadi lebih mengenalnya. Yaa..meskipun tidak terlalu karena meskipun serumah aku tak sekamar dengan suamiku itu. Apalagi dia jarang dirumah, kalaupun di rumah ia lebih banyak menghabiskan waktunya dikamar. Satu hal yang aku yakini.

Bayu pecinta photography.

Kenapa?

Karena pernah sekali aku tak sengaja melewati pintu kamarnya yang sedikit terbuka, saat itu aku hendak turun ke dapur untuk memasak makan malam. Kepalang untung, akupun sedikit menengok isi kamar yang ternyata si empunya sedang mandi. Dengan gerakan bak pencuri celana dalam -aih, perumpamaanku- aku mengeser pintu. Kamarnya didominasi warna hitam dan putih, disekeliling kamar tergantung tali-tali, sepanjang tali bergantung foto-foto berukuran kecil yang dijepit dengan jepitan seperti jepitan jemuran. Aku tak sempat melihat dengan jelas foto apa saja yang ia gantung karena aku tahu rasanya digantung, ga enak sistah! Lebay!

Didindingnya juga terdapat beberapa poster.. ilmuan? Ya, kurasa dia memang siswa teladan. Disaat remaja cowok yang lain asik mengumpulkan poster cewek sexy, dia malah poster ilmuan yang rata-rata setengah botak itu. Satu foto berbingkai berukuran lumayan besar yang sangat menarik perhatianku. Kalian tau apa?

Foto pernikahanku dengannya!

Foto itu diambil saat aku sedang mencium punggung tangannya setelah dia memasangkan cincin dijari manisku. Sangat pas pengambilan gambarnya karena memang saat itu aku agak lama mencium punggung tangannya. Aku merapal beberapa doa yang setelah kuingat-ingat sangat konyol dan memalukan.

Ya Allah, kalau memang Mas Gibran bukan jodohku dan bocah ini yang Engkau jadikan jodohku maka jadikanlah ia jodoh dunia akhiratku. Aku janji tidak akan mengeluhkan keputusanmu. Aku akan mengalihkan hatiku pada sipemilik tangan yang lembut dan hangat ini. Teduhkanlah hatinya yang kurasa pasti terpaksa menerimaku. Lagipula ia juga tak kalah tampan dari Mas Gibran. Copy paste. Terimakasih Allah.

Begitulah kira-kira. Konyol? Ya, begitulah aku yang sebenarnya. Walaupun Bunda dan Lala selalu mengecap aku dengan sebutan jutek ataupun kekurangan kadar humor tapi aku membenarkan kalau aku sedikit konyol dalam berfikir.

Eh, ada yang terlewat. Di foto tadi terlihat jelas raut wajah Bayu yang bahagia. Senyum mega wattnya sangat terlihat tulus. Untung aku tak melihat senyum itu secara langsung karena saat itu aku sibuk dengan pikiranku. Kalau tidak, bisa-bisa aku diabetes tiba-tiba.

Nah, setelah melihat Foto tadi aku langsung kabur tanpa suara karena si empunya kamar sudah keluar dari kamar mandi, aku kabur dengan senyum yang tak lepas dari bibirku.

(MBA) - Marriage By Accident [Tersedia Versi Cetak]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang