Pt.5. Kutukan

13 1 0
                                    

"Permisi kek" Sapa Nhu.

Setelah mendengar sapaan Nhu tadi, si kakek terkejud.

"Bagaimana bisa ada anak Bulan lagi ?" Katanya.

Kakek itu keheranan dia menemukan anak baru disini. "Jangan lagi" Kata kakek membuat Nhu keheranan. Apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa kakek itu terlihat seperti ketakutan. Dia seperti memikirkan sesuatu yang membuatnya takut.

"Apa kakek baik-baik saja" Tanya Nhu.

"Kasihanilah dia Ya Tuhan" Jawaban kakek membuat Nhu semakin bingung. Kenapa ? Apa yang membuat kakek ketakutan.

"Aku tahu tujuanmu menemui Matahari. Tetapi maaf kau tidak bisa" Kata kakek.

"Kenapa ?" Tanya Nhu ingin tahu.

"Hanya anaknya sajalah yang dapat berbicara. Aku dapat berbicara dengan Matahari tetapi tidak dapat berbicara dengan Bulan, karena aku anak Matahari. Sama halnya denganmu. Maafkan aku, sepertinya kau harus merelakan orang yang kau cintai mati karena keinginan Bulan tidak bisa kau penuhi" Jawab kakek panjang lebar.

Apa maksudnya semua ini. Nhu langsung menunjukkan ekspresi marah. Memang enak saja berbicara untuk merelakan Sua mati. Tetapi bagaimana dengan perasaan Nhu ketika istrinya mati karenanya. Ia tidak terima dengan perkataan sang kakek.

"Tidak bisa seperti itu. Kakek harus membantuku menyampaikan pesan kepada Matahari. Aku mohon" Kali ini suara Nhu melemah seperti putus asa.

Kakek itu tidak bisa membantu Nhu karena ia takut bencana akan terulang kembali seperti 40 tahun yang lalu.

"Bencana apa ?" Tanya Nhu tidak sabar.

Dahulu kala ketika Bintang masih berjumlah satu, besar, dan masih berada pada siang hari. Anak Bulan pertama diambil. Bulan mengancam. Bulan juga mengatakan hal yang sama

"Aku sudah menyelamatkan nyawamu. Kau berhutang budi padaku. Katakan iya pada keinginanku ini. Pertemukan aku dengan cintaku" 

Itu hanya sebuah kebohongan. Bulan hanya 'menculik' anak dan menaruhkan tanggungjawab yang besar demi keinginannya sendiri.

Karena diancam akan membunuh sang Ibu, akhirnya anak Bulan pertama meng-iya-kan perintah Bulan. Seperti Nhu, anak Bulan pertama kebingungan mencari cara untuk mempersatukan Bulan dan Matahari. Menyadari Matahari tidak bisa dibawa ke malam hari, akhirnya sang Bintang lah yang dibawa anak Bulan pertama. Walaupun sinarnya tidak secerah Matahari tetapi anak Bulan pertama tetap berusaha meyakinkan Bulan kalau itu sama saja.

Namun sayang, Bulan malah murka karena keinginannya tidak sesuai. Bulan kemudian merusak bintang sehingga menjadikan bintang kecil dan banyak. Karena peristiwa itu Tuhan menjadi murka dan mengutuk Bintang untuk selamanya berada di malam hari bersama Bulan dengan penuh rasa penyesalan.

 Karena peristiwa itu Tuhan menjadi murka dan mengutuk Bintang untuk selamanya berada di malam hari bersama Bulan dengan penuh rasa penyesalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini bukan seperti yang aku inginkan. Kau harus bertanggung jawab" Kata Bulan waktu itu.

"Keinginanmu mustahil dipenuhi. Kau terlalu memikirkan dirimu sendiri sehingga lupa apa akibatnya jika Matahari berpindah posisi" Kata anak Bulan pertama waktu itu.

"Aku tidak peduli. Hal yang aku inginkan adalah berada disisi Matahari selamanya. Apa kau tidak tau arti cinta"

Mereka berdua berdebat tentang keinginan Bulan yang tidak mungkin terjadi. Tuhan, dewa, atau apapun yang dipercayai sudah menciptakan semua dengan sempurna. Jika satu saja keluar dari jalurnya itu akan menjadi akhir dunia.

Anak Bulan pertama menjadi gelisah waktu itu karena tahu, ia akan kehilangan Ibunya karena kemurkaan Bulan. Alhasil karena merasa tidak dapat dipuaskan keinginannya, Bulan tidak hanya memusnahkan Ibu tetapi juga anak Bulan pertama.

Cerita itu tidak sampai ketelinga manusia karena dimensi dunia antara anak tata surya –Matahari, Bulan, Bintang, dan sebagainya– dan manusia itu berbeda. Sekarang, nama anak Bulan pertama pun tak tersisa. Hanya ada kegelisahan dan kesedihan Bulan untuk segera bertemu dengan cintanya.

SON OF THE MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang