☆Desclaimer: the character belongs to Hajime Isayama as mangaka and the author of Shingeki no Kyojin.
☆ModernAU!
Enjoy!
Cinta itu buta.
Kata-kata itu benar untuk sebagian orang. Sebagian orang yang sudah merasakannya.
Cinta juga membodohi.
Karena banyak orang yang jatuh cinta rela melakukan apa saja demi orang yang dicintainya. Meski ia telah dihiraukan dan ditolak beberapa kali. Entah seberapa sakit hal itu, mereka tetap dengan pendiriannya.
Kuat demi cinta?
Omong kosong. setiap manusia pasti ada batasnya.
Masochist?
Entahlah. mungkin itu sebutan bagi mereka. Entah disengaja ataupun tidak, bagaimanapun juga mereka harus disembuhkan.
Saat ini kau sedang ada diposisi itu. Diposisi buta dan dibodohi. Tapi entah kenapa kau tak benar-benar menyadarinya.
Jean Kirstein, adalah orang yang kau sukai.
Tak tau kapan dan bagaimana, yang pasti kau tau, kau suka padanya.
Jean memang tampan, dengan tinggi 175 cm, mata coklat, dan warna rambut selaras dengan kulitnya itu membuatnya cukup terkenal dikampusmu.
Tapi dengan kepribadiannya yang cenderung self centered, sarkas dan egois itu banyak orang juga membenci--tidak. agak terganggu akan dirinya.
Tapi kau tak peduli itu. Kau hanya mendengar hal-hal yang baik tentangnya. Love is blind, remember?
Kau mendesah, berat sekali. Tenggelam dalam pikiranmu. Ya.. beberapa hari ini kau terus memikirkan hal itu.
Hal yang mengganggu disadar maupun tidaknya dirimu. Jelasnya hingga membuatmu tak bisa tidur karena over thinking.
Jika bukan soal Jean, apalagi?
Kabarnya laki-laki pujaanmu itu menyukai seseorang dan sedang berusaha untuk menembaknya.
Dan kabar buruknya lagi perempuan itu levelnya jauh darimu. Dia cantik, dengan kulit pucat, iris hitam sepadan dengan surainya yang lurus dan halus.
Tubuhnya proporsional, perut rata berabs karena ia ikut klub bela diri. dan kau? Kau bisa tau perbedaan kalian dengan hanya sekali lihat.
Kau menghela napas lagi, berusaha menemukan kepercayaan dirimu kembali. Ya, kau tak secantik Mikasa--gadis itu, tapi setidaknya kau punya isi kepala yang lebih baik dari rata-rata orang, juga kepribadian yang hangat dan terbuka. Tak seperti Mikasa yang cenderung dingin.
Yosh. (yn)! kau punya satu poin lebih dari Mikasa! semangatlah! masih ada harapan! pikirmu sepositif mungkin sambil mengenggam kedua tanganmu erat.
Setelah menetapkan hatimu kau langsung bergegas, Melangkahkan kaki pasti untuk menemuinya.
-###-
Sekarang kau sudah berada didepan fakultas lelaki berpotongan rambut undercut itu. Kau melihat sekeliling, tapi batang hidungnya tak juga terlihat.
"Apakah dia sedang makan dikantin?" gumammu pada diri sendiri sambil celingukan(?).
Sedang sibuk mencari, out of blue seseorang menabrakmu hingga kau terjatuh.
"u--uh. maafkan aku. kau tak apa?" tanya orang itu sambil bangun lalu membersihkan pakaiannya.
Kau menatapnya sebentar, ingin marah tapi niatmu kau urungkan karena melihat wajah orang itu begitu pucat seperti habis dikejar hantu.
"ya, tak apa" jawabmu singkat dan ia mengulurkan tangannya untuk membantumu bangun.
"maaf, ya. aku benar-benar tak sengaja. aku sedang terburu-buru tadi"
"aku dikejar oleh dua freak" lanjutnya lagi sambil mengelap keringat.
"freak?"
"uh hum. Aku hampir mati kehabisan nafas karena berlari"
"siapa--"
"EREN!!"
"MIKASA!"
Ah, itu kan..
"GAH! itu mereka! aku pergi dulu! sekali lagi maaf ya!"
"EREN, JANGAN LARI LAGI" teriak gadis itu sambil berlari kencang.
Sedangkan orang yang ada dibelakang Mikasa terjatuh. Tersungkur--mungkin terlalu lelah.
Kau langsung menghampiri orang itu, yang tak lain dan tak bukan adalah Jean.
"Jeanboy. kau tak apa?" ujarmu khawatir.
"Mikasa.. mana Mikasa?" gumamnya lemah.
Kau tak menghiraukan perkataannya itu, dan langsung membantunya duduk. Kau juga membersihkan debu diwajahnya dengan telaten.
Tapi tanganmu ditepis seketika.
"Jangan menyentuhku" lirihnya.
Deg. Kau terpaku. Entah kenapa sakit sekali.
"kenapa kau selalu baik padaku, padahal aku sudah menolakmu beberapa kali bahkan aku juga pernah kasar dan memperlakukanmu dengan buruk" katanya sambil menatapmu aneh.
"aku.."
"kenapa? ya, aku tau. aku tampan dan berkarisma. aku juga atletis dan pintar, tapi tak ada yang begitu berusaha keras untuk mengejarku selain dirimu, kau bodoh atau apa"
Kau tercengang. Kata 'bodoh' begitu menusuk, dan hampir membuat air matamu menetes. Tapi kau berusaha untuk bertahan. Kau harus meluruskan ini semua.
"oh. crap! I'm sorry, did I hurt your feelings when I call you stupid?" katanya sambil menatapmu iba.
Ya. dia tak seburuk itu. buktinya Jean minta ma--
"I tought you already knew" lanjutnya lagi sambil menyeringai.
Hatimu mencelos. Emosimu sudah tak bisa ditahan lagi.
"Jean.. mungkin aku bodoh karena terlalu terbawa perasaanku ini.. tapi yang harus kau tau, aku melakukan semua itu hanya untukmu. aku melakukannya karena aku rasa perlu"
"benark--"
Kau mulai terisak, "aku mungkin bodoh. tapi mungkin juga kau yang tak bisa membedakan antara mana ketulusan dan mana kepalsuan. kau bahkan hanya bisa melihat dirimu sendiri kan?"
"aku tak mengerti, apa yang kau katakan (yn).."
"maksudku.. kau hanya mementingkan dirimu sendiri. kau hanya mengejar dan bergaul dengan orang-orang yang bisa menguntungkan dirimu"
"(yn)! cukup! apa hakmu untuk--"
"aku memang tak punya hak untuk itu. tapi setidaknya kali ini saja. cukup kali ini. sekarang, saat ini. Lihatlah aku. ubah sudut pandangmu. tolonglah Jean"
"Kau sudah berlebihan (yn).. apa maumu? katakan. ingin jadi kekasihku? atau tidur dengank--"
"aku tak perlu itu. aku hanya ingin kau melihatku Jean. Hanya melihatku"
-end-
☆sieh mich an, bitte!(Germany)-Please look at me.
a/n:
ya ampun, maaf. ini drama pisan;^;)saya coba buat Jean semirip mungkin dengan karakter aslinya, tapi ceritanya jadi gini;^;)/
semoga suka yaa:"
KAMU SEDANG MEMBACA
Husbu-Husbu kece x reader
Fanfiction[NO REQUEST] kisah kumpulan oneshot romantis yang manis, menyayat hati(?), dan juga gaje tentang para husbu kece kesayangan anda semua lol -@@@- just a fanfiction that authorize by a fangirl who's totally freak about her beloved husbando(s) -@@@- *d...