>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Sinar matahari mulai masuk melalui celah-celah gorden kamar seorang gadis cantik yang bernama Amara Qensya Luvryda yang kerap di panggil Amara. Nyanyian burung di pagi ini ikut meramaikan pagi yang cerah.
Amara pagi-pagi sudah di sibukkan dengan membaca novel kesayangannya, ia sendiri sedang duduk di sofa pink yang berada dikamarnya. Ia menghela napas berat karna jam wekernya berbunyi dengan sangat nyaring. Ia mematikan jam wekernya dan segera keluar dari kamarnya karna jam sudah menunjukkan pukul 06.30.
Dengan langkah perlahan Amara turun, ia memandang keseluruhan rumah hanya 1 kata yaitu "sepi" Amara sudah lelah dengan hidupnya . ia melanjutkan langkahnya dan setelah sampai di ruang makan ia telah disambut oleh bi Ani Asisten rumah tangga di rumahnya. Amara pun mulai duduk dan menyantap sarapannya dalam diam.
"Bi, Ara sekolah ya, dan aku juga gak bakal pulang 2 minggu. Karna aku mau tinggal di kost-an. Untuk semua keperluan bibi dan mamang, ini ada sedikit uang dari aku. Kalau gitu aku pamit bi,Assalamualaikum" setelah menyerahkan amplop dan pamit Amara langsung pergi keluar rumah karna mang Puja sudah siap untuk mengantarnya sekolah. Bi Ani hanya menatap nanar kearah Amara anak majikannya. Ia sendiri tahu betul dengan kehidupan Amara kecil hingga sekarang. Ia sedih karena perubahan Amara yang ceria,periang,dan penuh semangat menjadi pendiam dan terlalu menyibukkan diri dengan buku-bukunya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Amara melangkahkan kakinya menuju kelas sambil melanjutkan membaca novelnya. Ia tidak peduli dengan sahabatnya yang menelponnya berkali-kali karna ia terlalu lambat sampai di kelas.
Brukk....
*Amara pov*
Tak sengaja aku menabrak seseorang yang tengah berlari dan menyebabkan handphone yang di pegangnya jatuh. Aku menghela nafas dan segera menutup novelku dan berjongkok untuk mengambil handphone orang tersebut.
"Nih,maaf" ucapku dan heran melihat cowok di depanku bengong dan tak menerima hp yang kuserahkan padanya.
"Riel balikin hp gue"teriak seseorang yang ku kenal bernama Aldo, kelasnya bersebelahan dengan kelasku. ku lihat dia ngos-ngosan ketika dia sampai di samping cowok yang bernama Riel tersebut. Aku tak mengenal cowok yang bertabrakan denganku ku rasa dia murid baru disini.
Kulihat cowok itu sudah sadar dengan lamunannya karna ia tersentak kaget mendengar teriakan Aldo. Perlahan dia mengambil hp yang ku pegang. Dia lantas tersenyum padaku
"Maaf. Btw nama gue Alfariel Sandy Arkan panggil aja Al,Fariel atau Ariel"ucap pria tersebut sambil mengulurkan tangan ke arahku dan ia pun memberikan senyum terbaiknya. Ku akui Fariel sangan tampan. Aku segera menepis pikiranku dan membalas jabatan tangannya
"Amara"ucapku sambil membalas uluran tangannya dan selang berapa detik genggaman tangan kami terlepas. Ku memutuskan segera meninggal Aldo dan Fariel karna hp yang berada di saku rok ku kembali bergetar dan ku tahu ini ulah Louise yang menyuruhku agar cepat sampai di kelas.
*Amara Pov off*
"Do, cewek tadi siapa? Dia murid baru juga?" Fariel masih memandangi Amara yang telah pergi
"Dia Amara Qensya Luvryda. Dia murid lama disini sama kayak gue. Kenapa emang?"Aldo heran melihat teman barunya ini
"Dia cantik dan sangat manis walaupun agak pendiam. Kok gue baru liat dia ya. Dan gue rasa gue jatuh cinta pada pandangan pertama sama dia"ucap Fariel masih melihat Amara yang pergi dan menghilang karna ia masuk ke kelas XI IPA 1. Aldo yang mendengar hanya geleng-geleng kepala, ia memaklumi itu karna siapa yang tidak mengenal dan menyukai Amara? seorang cewek cantik,sangat manis, sangat pintar walaupun dia pendiam. Aldo segera saja menyeret Fariel untuk ke kelas karna bel 10 menit lagi berbunyi.
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Keadaan kelas Amara sangat ramai karna teman-temannya sibuk mencari jawaban dari Pr mata pelajaran Kimia yang terkenal dengan guru kiler nya.
Amara maklum dengan teman sekelasnya dan dia memutuskan untuk segera ke meja nya dan dia segera di sambut oleh 2 sahabatnya.
"Ra, gue mau nanya dong? Pr gue ini udah bener belum?"Tanya Nayra dan segera menunjukkan buku pr kimia nya. Amara menarik nafas perlahan.
"Nay udah gue bilang berapa kali, gue bukan guru karna belum tentu juga jawaban gue bener"ucap Amara
"Gak.. gak.. lo sama pinternya tau sama Bu Sry guru Kimia killer itu"kekeuh Nayra, Louise yang melihat sahabatnya berdua berdebat seperti itu membuat dia terkekeh.
"Udah deh Nay, jawaban Lo kan nyalin dari gue pasti dong bener"Ucap Louise
"Tapi kan...."
Kringgg
Bel sekolah pun akhirnya berbunyi pertanda bahwa pelajaran pertama akan segera dimulai. Amara dalam hati bersyukur karna tidak akan berdebat panjang dengan Nayra yang akan membuatnya pusing tujuh keliling. Setelah itu kelasnya di buat hening karna Bu Sry memasuki kelas mereka karna akan mengajar di jam pertama hari ini. Amara memperhatikan Bu Sry yang mengajar hingga membuatnya larut untuk terus memperhatikan pelajaran kimia di pagi ini.
###############
Bersambung....
Hai guys 😄 karna hari jumat author @DaaMayadaa_20 udah update part 1 sekarang hari ini giliran aku buat posting. Karna hari ini jadwal aku update yaitu hari rabu..😊
Vote dan komen guys☺.. siapa tau ada yang harus di perbaiki.. menerima kritik dan saran untuk kemajuan cerita😊
Jangan bosen-bosen baca cerita ini ya.. 😄
Salam dari aku..😘
@tasyaauliah_ 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
THE AMLONA STORY✔
Aléatoire3 gadis remaja dengan kepribadian yang berbeda. Awalnya tak satu pun dari mereka yang saling mengenal ,tetapi pada awal semester mereka menjadi sangat akrab dan akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk menjalin persahabatan. Mereka hampir memiliki l...