Hallo guys 😃😄😄 ketemu hari rabu lagi dengan aku 😊 langsung aja deh, cuap-cuap nya ntar setelah cerita ini aja hihi 😆😅😂😆
***************************
Keesokan paginyaAmara sedang menyisir rambutnya dan mengikatnya ke samping, mencoba tersenyum di cermin meja rias nya sekarang.
"Ma, Pa. Anak kalian sekarang sudah besar tanpa kalian sadari" perlahan airmata amara jatuh membasahi pipinya
"Dan apa kalian tau, sekarang Amara ujian kenaikan kelas dan kalian gak ada nyemangatin Amara gitu?" Tanya Amara pada cermin di depannya
"Huft.. Keluarga kita berubah karna kalian sibuk mencari uang dan uang, yang Amara butuhkan bukan uang melainkan kalian Ma, Pa" Amara semakin terisak, dan ia tersenyum miris di depan cermin
"Itu sebabnya Amara tidak menjatuhkan hak asuh antara kalian, karna jika Amara memilih salah satu dari kalian pasti mama atau papa akan pergi jauh kan, sedangkan Amara maunya selalu dekat kalian, apa gak bisa kalian bersatu lagi seperti dulu. Amara kangen keluarga kecil kita yang bahagia hiks.." Amara segera menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan menangis mengeluarkan rasa sakit yang ada di dalam dadanya
Tok tok tok
"Non, ada temen non nunggu diluar" Amara yang mendengar suara dari Bi Ani segera menghapus airmatanya dengan tisu yang ada di meja riasnya
"Iya Bi, tolong bilang tunggu bentar" Amara segera menghapus airmatanya. ia melihat ke cermin bayangan dirinya, mata yang sedikit bengkak karna terus-terusan menangis
"Huftt.. Harus kuat Ra, kuat. Hembuskan nafas, keluarkan. Tampilkan senyum dan wajah seperti tidak ada masalah" Amara menyemangati dirinya dan segera memakai tas di punggungnya, ia sendiri bingung siapa temannya yang berkunjung kerumahnya. Tapi ia tak mau memusingkan itu, tapi yang pasti bukan kedua sahabatnya karna Amara masih menyembunyikan rumahnya dari kedua sahabatnya.
Amara melangkah turun dari tangga dengan tergesa-gesa, setelah sampai di anak tangga terakhir dia melihat Fariel yang tersenyum begitu manis menatapnya, Amara juga membalas tatapan mata dan senyum Fariel
"Tumben kerumah gue, kenapa Riel?" Tanya Amara dan duduk di samping Fariel
"Gak ada apa-apa sih, gue rencananya mau ngajak lo berangkat ke sekolah bareng" ucap Fariel tanpa menghilangkan senyumnya
"Oh berangkat sekolah bareng? Boleh sih. Tapi sarapan dirumah gue dulu yuk" Amara segera menarik tangan Fariel, tetapi Fariel menahan Amara dan segera Fariel memeluk Amara dengan erat
"Gue tau malam tadi lo kacau, kenapa gak hubungin gue hm.. Gue pernah bilang, kalau gue akan nemenin lo saat masa apapun kan" peluk Fariel dengan erat dan Amara menganggukkan kepalanya dalam pelukan Fariel dan mereka segera berjalan ke meja makan
"Maaf cuman ada roti" ucap Amara setelah mereka duduk berhadapan
"Gak papa Ra, ini udah lebih dari cukup. Btw, orangtua lo gak ada dirumah?" Ucap Fariel yang melihat rumah besar ini hanya ada Amara, Bi Ani dan Mang Puja
"Lo udah tau kan masalah keluarga gue apa, resiko anak broken home ya gini Riel" ucap Amara yang memakan roti yang sudah ia olesi selai coklat kesukaannya
"Gue tau lo anak kuat, gue salut sama lo. Oh iya Ra, gimana persiapan lo buat UKK hari ini?" Tanya Amara
"Persiapan gue B aja" jawab Amara kelewat santai
"Enak banget tuh mulut ngomong gitu, gue mau buat tantangan nih buat lo?"
"Sayangnya gue bukan Nayra yang suka dengan tantangan" sebenarnya Amara ada sedikit minat di tantang oleh Fariel, tapi ia ingin sedikit membuat Fariel kesal dan terbukti, Fariel mendengus kesal dengan jawabannya dan mati-matian Amara menahan tawanya
"Kok lo ngeselin ya Ra" sinis Fariel dan Amara sudah tidak sanggup menahan tawanya
"Haha gue bercanda Riel, emangnya lo mau nantang gue apa?" Serius Amara sambil melanjutkan sarapannya
"Gimana kalo dalam UKK ini kita rebutan buat dapetin rangking umum anak IPA, kalo diantara kita ada yang dapat rangking 1 boleh minta apa aja sama yang kalah" tantang Fariel
"Gue tertarik dan setuju"ucap Amara yang begitu semangat jika ditantang yang berhubungan dengan sekolah
"Sip, kalo gitu ayo kita berangkat. Lo udah selasaikan sarapannya?" Tanya Fariel dan dijawab anggukan oleh Amara
--------------------------
Setibanya di sekolah, Amara dan Fariel menjadi pusat perhatian disekolah. Dari gosip yang beredar, mereka di kabarkan sudah berpacaran. Padahal dalam hati mereka berdua 'belum juga nembak/ditembak' tapi mereka berdua tak ambil pusing dengan gosip buktinya mereka masih asik bercanda, tawa dan berpegangan tangan satu sama lain.Dari kejauhan mereka berdua, melihat Louise dan Sam yang baru saja turun dari mobil Sam, dan dari arah barat juga mereka melihat Nayra dan Alex sedang melepas helm mereka.
"Louise, Nayra" teriak Amara, mereka yang merasa namanya di panggil segera melihat kearah suara, dan mereka langsung tersenyum lebar dan segera lari menghampiri Amara dan langsung berpelukan layaknya teletabis
"Gue kangen sumpah sama lo, lo kemaren kemana aja gak pulang ha"ucap Nayra yang sudah berkacak pinggang dan menatap marah ke Amara
"Iya nih anak di khawatirin di sms , di WA, BBM, Line, twitter, facebook, instagram, telpon gak ada di angkat dan di bales" sinis Louise
"Hehe maafin gue, gue lupa ngabarin kalian kalo gue gak jadi pulang" ucap Amara sambil cengengesan
"Cishh" desis sinin Louise dan Amara
"Udah ah, btw kalian ruang berapa ujiannya?" Tanya Amara sedikit untuk mengalihkan pembicaraan
"Oh iya gue ruangan berapa ya? Rasa-rasanya ruang 10? Kalo lo pada?" Tanya Louise
"Gue 10 juga" ucap orang yang tiba-tiba merangkul Louise, siapa lagi kalo bukan Sam. Dan seketika itu juga jantung Louise berdegub dengan kencang
"Lepasin Sam" ucap Louise dan tak di gubris oleh Sam dan akhirnya Louise membiarkan dirinya dirangkul oleh Sam
"Gue ruang 7 Ra, kalo lo?" Tanya Nayra
"Gue ruang 4 samaan kayak Fariel" ucap Amara tenang
"Yaampun kita semua kepisah, terus gimana gue nyonteknya. Gue takut kalo Pak Tisno yang jaga, gue takut dipelototin" ucap Nayra panik
"Jangan ngandelin contekan Nay" ucap Amara dan Louise. Nayra hanya dapat mendengus pasrah
"Gue kan sekelas sama lo Nay, jadi lo tenang aja" ucap Alex yang tiba-tiba menggandeng tangan Nayra
"Jangan pegang tangan gue, najis tau gak" bentak Nayra karna sebetulnya dia susah untuk menormalkan detakan jantungnya karna di gandeng oleh Alex membuat jantungnya berpacu lebih cepat daripada biasanya
Kringkring
"Udah bel, gue sama Amara ke ruangan 4 dulu ya.bye" ucap Fariel dan segere berlalu dari hadapan sahabatnya dan sahabatnya Amara dengan merangkul bahu Amara posesif.
Dan mereka pun segera masuk ke kelas/ruangan masing-masing dengan hati penuh doa agar diberi kelancaran untuk menjawab soal bahasa indonesia yang menjebak dan soal pkn yang penuh dengan pasal-pasal.
***************************
Bersambung...Halloha 😃😄😄😄😊
Salam rabu dan ketemu lagi sama author tasyaauliah_ 😄Karna masih suasana lebaran wkwk 😂😂😅😆 author pribadi mohon maaf sebesar-besarnya, kalo author belum jadi author yang baik dan atau gimana-gimana. Selamat hari raya idul fitri, maaf telat ya 😆😅😂
Maaf juga kalo para author hiatus dari peradapan bumi agak lama 😂😅😆 #bahasanyakekapaanaja , karna para author sibuk dengan mengurus sekolah-sekolahnya 😊😄😄
Maaf kalo cuap-cuap nya agak panjang😂😂, seperti biasa menerima kritik dan saran😊😄😄
Salam 😊
tasyaauliah_ 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
THE AMLONA STORY✔
De Todo3 gadis remaja dengan kepribadian yang berbeda. Awalnya tak satu pun dari mereka yang saling mengenal ,tetapi pada awal semester mereka menjadi sangat akrab dan akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk menjalin persahabatan. Mereka hampir memiliki l...