*Author pov*
Selagi itu , Louise dan Nayra sedang berada di kelas. Karena hari ini bu laila tidak hadir , kelas berasa seperti pasar. Ada yang mojok, gosip, foto, selfi, main hp, dll. Louise dan Nayra hanya bisa pasrah melihat keadaan di kelas.
"Nay gue angkat tangan aja dahh, mereka gak ada yang bisa di bilangin" kesal Louise.
"Gimana caranya yaa? Kalau ada Amara pasti gak kaya gini." kata Nayra.
"Hmmmm... Gue punya ide! Tunggu bentar yaa." seru Louise berjalan ke pojok kelas dan mengambil sebuah sapu.
"mau ngapain lo? "tanya Nayra keheranan.
"liat ajja nihh! "ucap Louise senyum miring.
Louise pun memukul dengan keras sapu itu ke meja paling depan dan semua berjalan lancar. Kini dalam kelas hanya ada keheningan dan semua melihat ke arah Louise.
"Bisa gak sih kalian itu kalau gak ada gurunya jangan rame? Di sini gue selaku wakil ketua berhak untuk negur kalian. Emangnya kalian semua mau gue laporin ke BK? Angkat tangan yang mau! "kata Louise sedikit berteriak. Dari sekian banyak orang di kelas semuanya terdiam melihat Louise.
"kok gak ada yang angkat tangan sih? Kalau gak mau di laporin gak usah rame sendiri "bentak Louise kehilangan kesabaran.
Dan akhirnya kelas hening selama beberapa menit dan baru 10 menit berlalu kelas ribut lagi. Louise hanya bisa pasrah dan Nayra hanya terkekeh melihat Louise menyerah.
"Nay gue muak akan semua ini. Gue mau ke perpus aja nemenin Amara dari pada sama iblis terkutuk di sini!" keluh Louise dengan tatapan sinis.
"yaudah gue ikutan! "kata Nayra seraya berdiri.
"ayo!"seru Louise menarik tangan Nayra.
Mereka berjalan di sepanjang koridor sekolah. Hingga akhirnya sampai di depan perpus. Mereka langsung masuk ke perpus untuk menemani Amara.
"Haiii kaliannn! "seru Louise melambaikan tangan.
"Haiii juga! "balas Amara.
Fariel hanya mengangguk senyum pada Louise. Dia kenal sama Louise karena Louise cewek yang mudah bergaul dengan semua siswa sekolah. Jadi wajar kalau Fariel kenal sama Louise tapi Louise nya aja yang gak kenal karena Fariel masih Muba(murid baru).
"Btw, Lo siapa Muba yaa? "tanya Louise.
"ehhh Iyaa, kenalin gue Alfariel Sandy Arkan. Panggil gue Fariel" ucapnya mengulurkan tangan dengan senyum.
"Louise" kata Louise membalas uluran tangannya dengan senyum.
Lalu fariel beralih ke Nayra untuk perkenalan.
"Alfariel" kata fariel mengulurkan tangan nya ke Nayra.
"Nayra" ucap Nayra membalas uluran tangan Fariel.
"Btw, ngapain kalian ke sini? "tanya Amara kepada 2 sahabatnya.
"eh,,,! M-...mau baca buku lahh!" gugup Louise.
"Halah, si uban kesini karena dia takut tua. Di kelas dia marah2 dan teriak2 supaya kelas gak rame, tapi hasilnya dia cuma di kacangin doang. Hahahhahaha!" ejek Nayra dengan tawa ganas.
"Njirrr punya sahabat kayak gini, Nay pernah kena jitakan maut gak? " Canda Louise dengan tatapan horor.
"waduhh,,,, mohon bersabar ini ujian" kata Nayra bergidik takut dan karna ucapan Nayra tadi perpus seketika berhamburan tawa.
Amara yang melihat kedua sahabatnya yang gak pernah akur ini hanya bisa geleng2 kepala.
"oh iya, gue mau cari buku dulu yaa!" seru Louise berjalan meninggalkan teman2nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE AMLONA STORY✔
De Todo3 gadis remaja dengan kepribadian yang berbeda. Awalnya tak satu pun dari mereka yang saling mengenal ,tetapi pada awal semester mereka menjadi sangat akrab dan akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk menjalin persahabatan. Mereka hampir memiliki l...