Di mulmed itu waktu di perpus tapi itu bukan foto Amara dan Fariel ya ☺
langsung aja yuk ......
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Hmm... menurut gue sih lo..."tiba-tiba ucapan Amara terhenti
Dan...
Tok tok tok
Tiba-tiba pintu dikelas di ketuk dan membuat ketiganya menoleh kaget ke arah pintu. Mereka sama-sama mengkerutkan kening karna melihat kehadiran Aldo yang nyengir di depan pintu.
"hehe maaf ganggu kalian, btw Amara lo di panggil sama Bu Wiwi"ucap Aldo dan hendak berlalu pergi
"gue di panggil? Untuk?"Tanya Amara bingung dan Aldo hanya menggindikkan bahu nya dan berlalu pergi, meninggalkan kebingungan ketiga perempuan itu. Bu Wiwi adalah penjaga perpustakaan di sekolah mereka.
"ouhh.. gue baru inget. Gue emang ada urusan sama Bu Wiwi. Buat lo Nay lo harus jalanin taruhan itu, lagian cuman seminggu kan? lagian sih main setuju-setuju aja tadi, terus kalo udah kalah kayak gini gimana. Intinya lo semangat aja jadi pembantunya Alex. Gue ke perpus dulu"ucap Amara sambil menepuk bahu Nayra pelan dan segera berlalu dari hadapan dua sahabatnya
"Gue gak bisa bantu lo Nay. Bener kata Ara, lo jalanin aja dulu. Gue ke kantin dulu. Bye Nay"Louise segera keluar kelas dan membiarkan Nayra disana merenungkan apa yang harus dia lakukan esok harinya.
*Amara pov*
Aku segera beranjak dari kursiku dan menepuk bahu Nayra untuk memberi dia sedikit semangat. Aku melihat Aldo di ujung koridor sedang berbincang dengan murid baru yang ku tau namanya Alfariel. Aku cukup kagum dengan Fariel, karna ia bisa langsung masuk anggota basket disini. Ketika jarak ku dan mereka hampir dekat,ku lihat dia memberikan senyum untukku dan ku lihat Aldo berbalik dan terkejut dengan kedatanganku tetapi tak berlangsung lama karna Aldo juga ikut tersenyum melihatku.
"Mau ke perpus Ra?"Tanya Aldo ketika aku sudah berhenti di depan mereka. aku hanya dapat menganggukkan kepalaku.
"Perpus? Gue boleh ikut Ra? Kebetulan ada beberapa buku yang mau gue pinjem"ucap Fariel tanpa menghilangkan senyumnya, aku kali ini hanya mampu menjawab dengan anggukan saja karna aku bingung harus menanggapi apa
"sariawan Ra? Atau sakit gigi? Dari tadi cuman angguk-angguk aja. Kayak boneka anjing di mobil gue tau gak"kesal Aldo yang ku yakini hanya bercanda
"Enggak kok cuman lagi males ngomong aja. Nih Riel banyak keringat di muka lo. Gue duluan"ucapku yang langsung memberikan sapu tangan putih milikku ke Fariel dan berlalu pergi. Ku lihat dia sedikit kaget.
*Amara pov off*
Fariel tersenyum lebar menerima sapu tangan Amara dan dia langsung berlari menyusul Amara sambil menyapu keringat di wajahnya karna dia baru saja selesai tanding basket. Fariel tersenyum kala dirinya ada tiga langkah di belakang Amara.
"Gue tau ini terlalu cepat untuk di akui, tapi gue benar-benar ada perasaan untuk lo Ra. Suatu hari nanti gue ingin kita berjalan berdampingan dan menyamakan setiap langkah kita. Dan setiap langkah kita tidak hanya ada sepi melainkan penuh dengan canda dan tawa kita" ucap Fariel dalam hati sambil tersenyum melihat punggung Amara dan
KAMU SEDANG MEMBACA
THE AMLONA STORY✔
Diversos3 gadis remaja dengan kepribadian yang berbeda. Awalnya tak satu pun dari mereka yang saling mengenal ,tetapi pada awal semester mereka menjadi sangat akrab dan akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk menjalin persahabatan. Mereka hampir memiliki l...