*Author pov*
setelah kepergian Amara bersama Fariel , hanya ada keheningan di antara Louise dan Sam. Merasa ada kecanggungan di antara mereka. Sampai akhirnya Sam membuka bicara
"ke mall yuk! " ajak Sam.
"ngapain? "tanya Louise.
"udah ikut aja ayoo" kata Sam menggandeng Louise.
"Apa sih? Lepas! " kata Louise mencoba melepas tangan Sam.
"Udah deh! Kita harus cepat berangkat sebelum macet" kata Sam mempererat gandengannya.
Louise hanya bisa pasrah dan menuruti semua perkataan Sam.
Setelah sampai di parkiran, Sam berhenti dan memandang Louise.
"Kenapa?" tanya Louise.
"tunggu2 tadi lo berangkat sama Alex kan? Berarti lo gak bawa mobil. "sambung Louise curiga.
Sam hanya tersenyum dan membalikan badannya tepat didepan garasi cafe khusus Meneger. Sam berjalan mendekai garasi dan membukanya pakai remote control. Louise yang melihat kejadian itu hanya mangap tidak percaya. Lalu Sam mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya dan masuk ke dalam mobil yang ada didalam garasi cafe.
"is naik ngapain mangap disitu?" kata Sam.
"ehh,,,,,maaf, eh,,,,iya" kata Louise berjalan memasuki mobil.
"pakai sabuk nya" suruh Sam.
"iyeee! Btw Sam apa hubungan lo sama cafe ini? " tanya Louise heran.
"hubungan gue sama cafe ini bagaikan hubungan gue sama lo capar(calon pacar)"ucap Sam sembarang.
"capar pala lu botak! " kesal Louise.
"gue punya rambut kok jadi tenang aja gak bakal botak ok" jawab Sam.
"bacot lu, ayo jalan" suruh Louise.
Selama perjalanan berlangsung hanya ada keheningan diantara mereka berdua. "krik.. Krik.." . Tak terasa mereka sudah sampai di mall yang super besar. Sam memarkir mobil nya di parkiran vip.
*Louise pov*
Gue keluar dari mobil dan disambut oleh Sam bagai putri raja.
"Idih Lebay lo" sindir gue.
"bukan lebay tapi takut lo jatuh" jawaban asal dari Sam.
"Modus lo ! Jatuh apaan coba? Becek,licin,hujan nggak! " kata gue heran.
"Takut jatuh cinta sama gue" jawab sam.
Saat itulah gue mulai salting dan entah mengapa jantung ini rasa mau copot keluar. Pipi gue berubah merah seperti kepiting rebus tapi gue harus bersikap biasa pada Sam biar gak meningkatkan pedenya.
"Apa sih? Basi tau gak" kata gue datar.
"Basi2 tapi kelepek2" goda Sam.
"udah ah ayo masuk" kata gue mengalihkan pembicaraan dan menutupi kesaltingan.
"Ayooo" Semangat Sam menggandeng erat tangan gue.
"Apa sih? Lepas gak! " suruh gue.
"Gak! Nanti lo nyasar, gue belum siap kehilangan lo" jawab Sam asal.
Gue hanya mengikuti perintah Sam karna memang benar ucapan Sam yang asal itu. Kami berjalan mengeliling mall dengan senyum tanpa henti.
*Author pov*
Selesai mengelilingi mall Sam mengajak Louise ke toko handphone. Di toko handphone Sam menyuruh Louise untuk memilih salah satu dari banyaknya hendphone .
"Is lo mau yang mana pilih aja" suruh Sam pada Louise.
"gak usah deh gue gak bawa uang" tolak Louise.
"gakpapa biar gue yang bayar anggap aja sebagai permintaan maaf gue" Tawar Sam.
"gak usah pake ginian segala udah gue maafin kok" ucap Louise mencoba menolak.
"yaudah gue yang milih" ucap Sam melihat-lihat sekitar.
Louise mencoba menolak sekuat tenaga dengan alasan yang berbeda-beda tapi hasilnya nihil Sam terus memaksa Louise untuk memilih.
"Sam gak usah, gak penting juga" elak Louise.
"gak penting? Nanti gue hubungin capar (calon pacar) gue pakai apa? " tanya Sam mencoba membenarkan.
"kan bisa lewat Amara atau Nayra" ucap Louise patah semangat untuk menolak.
"gak, pokoknya harus beli titik gak pake koma" ucao Sam.
Louise hanya bisa pasrah dan menerima apa kata Sam.
"Mbak bungkus yang ini yaa! " ucap Sam pada karyawan di toko.
"yang mana mas? " tanya kartok (karyawan toko) .
"yang iPhone 8 ya mbak! Di mana kasir nya? " tanya Sam.
"di depan sana kasirnya. Tunggu bentar ya mas" ucap kartok.
Setelah menunggu beberapa menit kartok kembali dan memberikan nota yang harus di bayar. Sam berjalan ke kasir dan membayar semuanya dengan kartu keredit. Selesai bayar mereka segera pulang karena sudah hampir gelap. Sampai di depan kos Louise ,Sam memberikan apa yang ia pilih untuk Louise.
"Nih buat lo" ucap Sam memberikan keresek berisi kotak hp.
"gak usah Sam " tolak Louise pada Sam.
"oh jadi gak mau ya? Yaudah kalau gitu gue buang aja" ancam Sam.
"eh,,, jangan buang2 uang!" kata Louise menghentikan Sam.
"Yaudah nih ambil gue ikhlas kok" ucap Sam memberikan keresek yang tadi.
"iya deh, Makasih banyak ya Sam untuk hari ini dan handphone nya" ucap Louise.
"yo, slow aja is. Kapan2 jalan lagi yaa" ajak Sam."iya deh" kata Louise
"gue pulang dulu yaa, Bey" ucap Sam
"iya, Titi dj yaa (hati2 dijalan) " ucap Louise seraya melambai.
"sip" kata Sam berjalan membalas lambaian Louise dengan senyum.
setelah kepergian Sam Louise langsung masuk ke kos dan membaringkan badannya di kasur. Menatapi langit2 dan membayangkan apa yang terjadi hari ini membuat Louise senyum2 sendiri kayak orang setres. Louise merasakan detak jantungnya yang masih belum stabil dan memejamkan mata untuk istirahat sejenak.
Tanpa di sadari Louise tertidur karena merasakan capek yang luar biasa. Capek yang berasal dari tadi siang bekas mengelilingi mall yang sangat besar.
Bersambung......
_________________
Story by DaaMayadaa_20
Temu lagi 😆 Maaf kalau ceritanya gaje soalnya udah kehabisan ide. Kalau raiders mau mengemukakan ide boleh langsung di komen ya 👌.
*Terima komentar, saran, keritik, dan tanggapan 👌
*kasih vote dulu yaa⭐🌟
Salam dari ✌
KAMU SEDANG MEMBACA
THE AMLONA STORY✔
Diversos3 gadis remaja dengan kepribadian yang berbeda. Awalnya tak satu pun dari mereka yang saling mengenal ,tetapi pada awal semester mereka menjadi sangat akrab dan akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk menjalin persahabatan. Mereka hampir memiliki l...