E M P A T

4.8K 134 0
                                    

"Ana! Jangan lupa untuk menata rambutnya!"

"Tentu, mana mungkin aku lupa."

"Lalu rapikan kukunya! Aduh, kuku mu kotor sekali, sih, Em."

"Make up nya jangan terlalu tebal! Nanti malah terlihat seperti topeng."

Ribet sekali. Sekarang mereka sedang merias diriku.

Sebenarnya aku bingung, kenapa harus di rias, sih? Kenapa pakaiannya harus formal? Bukankah ini hanya pesta kecil-kecilan?

Padahal tadinya aku ingin memakai sweater pull & bear dan skinny jeans saja. Tapi mereka menyuruhku untuk memakai dress.

Mereka juga menyuruhku untuk memakai high heels. Padahal aku bukan cewek feminim. Mana bisa aku memakai heels.

Setelah kami siap, kami menuju ruang tamu.

Kulihat Ivan sudah siap dengan pacarnya, Evelyn.

Kelly dan Ana menyapa mereka berdua. Tapi aku tidak mau. Karena aku tak pernah setuju dengan hubungan mereka.

Ivan dan Evelyn berangkat dengan mobil Range Rover hitam yang hanya dipakai Ivan untuk keperluan mendadak. Dan akhirnya aku, Kelly, dan Ana memesan taksi.

***

"Memang Jacob ulang tahun?" Tanyaku pada Kelly saat kami sudah sampai di rumah Jacob.

Kelly menggangguk. Lalu kami masuk kerumah Jacob.

Kulihat Jacob sedang dipeluk seorang cewek.

"Jacob!" Kelly memanggil Jacob.

Jacob yang melihat kami disini pun langsung melepaskan pelukannya. Lalu aku, Kelly, dan Ana mendekati Jacob.

"Happy Birthday, Jac."

"Ya, terima kasih karna sudah datang. Oh ya, kenalkan, ini Samantha pacarku."

Kami pun bergantian bersalaman dengan Samantha.

"Em, aku dan Kelly mau menghampiri Matthew dan Carlos. Kau mau ikut?" Ucap Kelly.

Ah, menurutku, daripada melihat orang pacaran, mending aku sendirian, kan?

Oh ya, Carlos itu pacarnya Ana. Aku sempat menyukai Carlos saat aku kelas 8, tapi ia tak menyukaiku--ah sudahlah.

"Aku disini saja." Jawabku. Lalu mereka pergi meninggalkanku.

Sialan. Kasihan sekali aku. Mereka tega sekali.

Aku membalikkan badanku untuk mencari sof--

BRUK!

"maaf." Kata seseorang yang kutabrak.

Bokongku menyentuh lantai. Shit. Ini sakit.

Aku mendongakkan kepala ku keatas dan menemukan cowok yang sangat tampan. Ia yang menabrakku.

Orang itu adalah Shawn.

Ah, sial! Kenapa aku harus bertemu dengannya dengan tabrakan seperti ini?

Orang itu bukannya menolongku, ia malah melenggang pergi entah kemana. Ah, sialan.

Aku berdiri dan membersihkan bagian rokku yang terkena lantai. Ah, menyebalkan, mending aku tidak usah ikut tadinya.

Aku duduk di sofa yang berada di pojok ruangan. Agak gelap disini. Hanya ada beberapa orang yang lewat.

Kelly sialan. Ana sialan. Mereka yang memaksaku ikut, mereka yang membawaku kesini, dan mereka juga yang meninggalkanku. Kurang ajar.

Pesta ini sepi sekali. Entah Jacob yang mengundang orang sedikit saja, atau orang-orang belum semuanya datang.

Aku memutuskan untuk berkeliling. Ya, tidak apa-apalah. Toh, aku sudah mengenal jacob.

Aku melihat-lihat disekitar kolam renangnya. Aku sangat ingin mempunyai rumah seperti ini.

Dulu, waktu kecil, aku sangat ingin mempunyai rumah yang ada kolam renang. Tapi nyatanya, aku tidak bisa berenang.

Kolam renang dirumah Jacob tidak terlalu luas, tapi sangat indah. Airnya bersih.

Sudah beberapa menit aku berkeliling, ternyata aku baru sadar kalo bukan hanya aku yang ada di sekitar kolam ini.

Ada Shawn.

Shawn.

Iya, Shawn.

Shawn, lagi.

Menyebalkan.

Tapi aku juga ingin melihat wajahnya yang tampan.

Kulihat ia sedang duduk dikursi dan menatap kearah kolam renang. Membelakangiku.

Aku ingin berkenalan dengannya. Tapi bagaimana?

Kakiku melangkah untuk mendekatinya. Aku duduk disebelahnya.

"Hai." Aku menyapanya.

Namun ia hanya diam. Memandang lurus kedepan, tanpa melihatku.

"Hai." Sapaku sekali lagi.

"Hm." Dia menjawabku, tapi tidak menatapku.

"Kau kenapa? Ada masalah, ya?"

Dan dia tidak menjawabku. Ugh, kenapa ada cowok semenyebalkan dia, sih?

Aku memberanikan diri untuk mengelus punggungnya. "Kalau ada masalah, cerita saja padaku. Aku ini teman curhat yang baik." Kataku sambil tersenyum.

Shawn berdiri dan pergi meninggalkanku.

Sialan. Padahal aku belum sempat berkenalan dengannya.

Lights On (S.M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang