EMPAT BELAS : DIA

1.6K 78 0
                                    

•••

Angel terbangun dari tidurnya ketika alarm berbunyi, ia mengikat rambut gelombangnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Angel menatap bayangan wajahnya dicermin disana terlihat dengan jelas kantung mata Angel. Semalaman Angel tidak bisa tidur, ia terus memikirkan Mario yang menghilang tanpa kabar. Sudah beberapa kali Angel menelpon namun nomornya selalu saja tidak aktif, ini adalah salah satu Hal yang dibenci Angel menghilang tanpa memberi kabar.

Angel kini tengah bersiap-siap untuk menuju sekolah, ia sedikit memoleskan make Up tipis diwajahnya.

•••

"Kalau udah pulang telpon gue ya."ucap Rangga sembari memfokuskan dirinya untuk tetap menyetir.

Angel tak menjawab ia hanya menatap keluar jendela sembari sesekali menghela nafas panjang.

Rangga yang bingung melihat tingkah laku adiknya pun bertanya "lo kenapa? Ada masalah?"

"Gue nggak papa."

"Bener? Kalau ada masalah Ceritain aja ke gue."

"Gara-gara cowok lo ya?"tanya nya lagi.

Angel menggelengkan kepalanya pelan.

"Terus siapa?"tanya Rangga lagi.

" 'Dia' " Angel mengucapkan dengan nada yang pelan bahkan hampir tak terdengar namun Rangga dapat mendengarnya.

Rangga menarik nafas dalam-dalam menghenbuskannya dia tahu Angel pasti belum bisa melupakannya.

"Ngel Udahlah ngapain lo ingat-ingat dia terus? Dia nggak bakalan balik Ngel . Jangan menatap yang nggak pasti kalau didepan lo udah ada yang pasti. Gue tau lo belum bisa lupain dia tapi lo jangan terus-terusan juga mikirin dia, sekarang aja kita nggak tau gimana kabarnya. Sudahlah Ngel gue nggak mau liat lo sedih. Masih banyak orang yang sayang sama lo, gue yakin Mario bisa bahagiain lo Ngel. Gue yakin."

"Tapi Rangga, gue belum bisa lupain dia. Bahkan sampai sekarang bayang-bayang dia masih jelas ada diotak gue."

"Ngel gue tau gimana perasaan lo itu gimana gue tau. Tapi gue juga nggak mau ngeliat lo terpuruk cuma karena mikirin dia yang bahkan sama sekali nggak pasti. Lagi pula sekarang lo udah punya Mario sekarang lo fokus sama dia Ngel . Gue yakin dia bisa bahagiain lo."

"Seyakin itu lo?"

Rangga mengangguk,Angel hanya diam hingga akhirnya mereka tiba di sekolah Angel.

"Telpon gue kalau udah pulang."kata kata itu diucapkan oleh Rangga hingga akhirnya Angel pergi.

•••

Angel berjalan dengan lesu menuju kelasnya tak ada senyuman yang nampak diwajahnya tak ada juga Mario yang selalu menggenggam tangannya.

"Angel?"tiba-tiba seseorang berdiri disamping Angel dan melemparkan senyuman manis miliknya.

Angel membalas senyuman manis Joshua lalu kembali terfokus kedepan.

"Lo kenapa? Lagi sedih?"tanyanya.

Angel tak menjawab dia hanya terfokus pada pikirannya. Joshua menatap Angel lalu ia menggenggam tangan kiri Angel. Angel sontak menatapnya dengan tatapan bingung namun Joshua hanya tersenyum membalasnya.

My Bad boyfriend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang