05 - Kesadaran Rou

6.5K 493 13
                                    

----

"APA YANG TERJADI PADA LUNAKU!!!" Rose memejamkan matanya, suara keras Melcure bisa membuat gendang telinganya pecah.

'Itu tidak suara Melcure.'

"Alpha Kris, dia marah." Gumam kaku dari salah satu pengawalnya, tapi Rose dapat mendengarnya.

"Kris?" Lirih Rose sebelum semuanya gelap.

"TIDAK!!! ROSE!!!"

----

Melcure menahan emosinya saat ini. Bukan, itu bukan Melcure, tetapi tubuh Melcure yang dikuasai Kris. Dadanya naik-turun menahan emosi saat melihat dokter dan beberapa perawat menangani Rose yang berbaring di tempat tidur.

"KENAPA LAMA SEKALI!!??" Teriak Kris membuat orang-orang yang di dalam ruangan berkeringat dingin.

Kris sudah tidak tahan, dia ditahan di luar dan tidak diperbolehkan masuk.

Tap

Tap

Tap

Kris melihat ke sumber suara, disana Sieg berjalan dengan meneteng sekantung plastik. Sieg mengernyit bingung saat melihat Kris menatapnya tajam.

"Kris? Kena-"

Bugh

Kris menghempaskan tubuh Sieg ke dinding dan mencekik lehernya.

"Apa yang kau lakukan kepada mate-ku, huh!?" Geram Kris membuat Sieg menunduk.

"Sa-saya tidak melakukan apapun Alpha." Ucap Sieg rendah. Sungguh, dia sangat takut bila Kris yang di hadapannya sekarang.

Kris melepaskan leher Sieg dengan kasar. Ia melihat ke belakang tepat ke arah warrior yang sekarat di lantai.

"Lalu apa yang terjadi? Kenapa dia bisa seperti itu!!" Bentak Kris menunjuk ruangan Rose.

Arine datang dengan tergesa-gesa. Dia segera meraih tangan Kris untuk menghadapnya.

"Kris, tenangkan dirimu. Sieg tidak tau apa-apa," Arine melihat ke arah Sieg yang berusaha berdiri, "Kita lihat apa yang akan dokter katakan. Tahan emosimu Kris, kau hampir membunuh warrior pack kita."

"Aku tidak perduli." Ucap Kris menghentak tangan Arine.

Arine menghembuskan nafas berat. Kris sangat sulit ditaklukan, bukan, bukan sulit. Tapi selama ini tidak ada yang pernah menaklukkan Kris, termasuk Melcure yang satu tubuh dengannya.

Dokter keluar dengan wajah pucat, diikuti perawat lain di belakangnya.

"A-alpha, kami tidak tau apa yang terjadi pada luna saat ini, tapi kami akan berusaha-"

"Nyawamu taruhannya. Ingat itu." Tekan Kris sebelum dokter tersebut berbicara.

"Ba-baik Alpha."

Kris tidak memperdulikan mereka lagi, dia segera masuk dan duduk di kursi sebelah kasur Rose, Kris mengelus rambut Rose yang seputih salju tersebut.

"Hai, sayang. Buka matamu, aku rindu matamu yang biru itu." Ucap Kris mencium kening Rose.
Kris sangat sakit melihat mate-nya yang terluka dan tak berdaya seperti ini.

'Mate kita Kris, kita!' Ucap Melcure.

'Sudah aku katakan, dia hanya milikku. Dan juga milikmu jika kau hanya menganggap dia satu-satunya mate mu di dunia ini, bukan dia,' ucap Kris sinis membuat Melcure bungkam, 'kenapa diam, heh?'

Melcure hanya diam tak berniat membalas ucapan Kris.

-o-

Sieg menggenggam tangan Rou dan sesekali meringis merasakan sakit di pungungnya. Walaupun dia werewolf, yang sedikit kuat akan luka dari manusia biasa, tapi tetap saja, hentakan yang diberikan Kris kepadanya masih membekas dan terasa nyeri.

Reject I AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang