07 - Usul Rose

6.7K 468 12
                                    

-----
'Kau lihat, Melcure. Dia lebih dulu menyukaiku.' Kris mengejek Melcure di dalam pikirannya.

'Diam kau.' dengus Melcure kesal, 'bagaiman bisa aku mengobrol dengannya, kau mengunciku disini, bodoh!' ucap Melcure kembali.

Kris tidak memperdulikannya, ia tidak ingin berdebat dengan Melcure hanya untuk merusak suasana hatinya yang bahagia.

-------

Gadis bersurai coklat itu membolak-balikkan majalah yang digenggamnya dengan kasar, "Sieg, majalah ini, apa tidak ada yang lain?" tanya Rou kesal.

Rou meminta Sieg untuk memberikannya majalah. Majalah yang diinginkan Rou adalah berisi foto pria-pria tampan, tetapi yang didapatkannya malah berisi tentang ibu hamil, perlengkapan bayi dan cara mengasuh bayi dengan baik.

"Kenapa manis? Kau kan meminta majalah, sudah aku berikan." ucap Sieg yang sedang mengupas jeruk.

"Tapi kenapa semuanya tentang ibu hamil dan bayi?"

"Memang kenapa? Kan bagus aku memberikanmu itu, agar kau belajar dari sekarang untuk menjadi ibu yang baik." ujar Sieg tenang dan menyuapkan jeruk kepada Rou.

"Emang aku akan menjadi ibu dari anak siapa, huh?"

"Tentu dari anak-anakku." jawab Sieg santai.

"Apa? Tidak, aku tidak mau." bantah Rou. Mata Sieg berubah menjadi coklat gelap.

"Kau.harus.mau." tekannya kepada Rou membuat Rou bungkam, "ayo, buka mulutmu."

Rou memalingkan wajahnya ketika Sieg ingin menyuapinya kembali, "tidak, pergi sana, aku membencimu!" ucap Rou dan Sieg membulatkan matanya.

"Hei, kau kenapa?" tanya Sieg memeluk Rou. Rou memukul dada Sieg tetapi Sieg malah menguatkan pelukannya.

"Hiks ... kau jahat, a-aku membencimu ... hiks," isakan Rou semakin kuat.

'Sieg! Kau membuat Mate membenci kita!' bentak Theo marah.

'Maafkan aku, Theo. Kau sendiri tau, aku bukan orang yang penyabar.' ucap Sieg menyesal.

'Maka mulailah belajar bersabar kepada Mate kita, atau kau tidur saja di tempatku ini dan biarkan aku bersama Rou terus.' ucap Theo.

'Apa kau gila!? Aku tidak ingin pisah dari Rou!' teriak Sieg marah, apa yang dipikirkan Theo? Dia ingin memiliki Rou sendiri? Seperti yang dilakukan Kris?

'Maka jangan membuat Rou menangis lagi.' ucap Theo dan memutuskan mindlink-nya.

"Maafkan aku, Rou. Berhentilah menangis, akan aku lakukan apapun agar kau berhenti menangis." mohon Sieg mencium puncak kepala Rou.

"Su-sungguh? Kau lakukan apapun?" tanya Rou berbinar. Sieg tersenyum dan mengangguk, "aku ingin majalah pria-pria tampan." minta Rou semangat.

Sieg menatap Rou dingin dan itu membuat Rou menunduk takut.

"Kau harus tau, Rou. Aku tidak suka kau melihat-lihat pria lain selain aku." suara Sieg rendah menahan amarah.

Rou yang masih menunduk langsung berbaring mebelakangi Sieg.

"Aku mengantuk." Ucap Rou bergetar.

"Rou, aku-"

"Sieg! Kelaurlah!" Ucap Rou dingin.

'Tadi kau membuatnya menangis, sekarang kau membuatnya marah. Bagus, Sieg.' ucap Theo tajam.

Sieg mengusap wajahnya kasar dan langsung keluar dari ruangan Rou.

Reject I AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang