10 - Buku Sihir

5.8K 407 51
                                    

Rose terkejut dan langsung melemparkan buku tersebut. Rose memundurkan kursi rodanya ketika buku yang baru ia lempar masih terbuka dengan sendirinya saat dilantai. Seperti ada angin yang menghembuskan dari salah satu sisi membuat lembaran buku berganti dengan sendirinya dan cahaya hijau terang yang keluar dari buku tersebut semakin membesar. Belum selesai dengan keterkejutannya, Rose kembali dibuat kaget oleh buku tersebut. Akar-akar runcing mencuat keluar sangat banyak menuju ke arah Rose, panik dengan hal itu Rose langsung berdiri dan langsung berlari.

Belum 5 langkah ia berlari akar-akar tersebut langsung melilit tubuh Rose dan mengangkat tubuhnya sehingga tak menyentuh lantai. Rose sangat sesak saat akar-akar tersebut melilit kuat tubuhnya dan akar itu semakin banyak. Rose berteriak meminta tolong namun dengan cepat akar itu menutup mulut Rose.

Bersamaan dengan usaha Rose ingin melepaskan diri, suara geraman terdengar membuat Rose tersentak. Rose melihat panik ke arah geraman tersebut dan melihat beberapa ekor serigala menatapnya tajam. Rose tau betul serigala itu, bentuk serigala itu sangat menjijikkan denga air liur yang selalu menetes, Rogue.

Bagaimana Rogue itu bisa masuk? Apa yang mereka lakukan? Mengapa mereka selalu mengincarku? Itulah pertanyaan yang memenuhi pikiran Rose.

Rose terisak pelan, ia mencoba memanggil Melcure dalam hati namun itu percuma saja. Ia tidak akan berusaha melepaskan diri dari akar yang melilitnya lagi, karena percuma, hasilnya tetap sama karena ia akan di serang oleh Rogue juga.

----

Kini Melcure berada di ruang kerjanya di mansion tersebut bersama Arine yang duduk di depan meja kerjanya. Arine menaik-turunkan alisnya untuk menggoda kakaknya yang sibuk dengan laptop. Tadi Arine langsung masuk dan duduk tanpa izin dari Melcure, dan kini Arine malah mengejeknya.

"jadi, Melcure. Bagaiman dengan Rose, apa kalian baik-baik saja? Kau tidak bersikap dingin dengannya kak?" tanya Arine. Melcure hanya menatap Arine sebentar dan kembali menatap laptopnya, "oh, tentu saja tidak. Aku lihat bagaimana kacaunya kau kemarin dan apa lagi?" tanya Arine lagi dengan ekpresi berpikir.

"diamlah, Arine." ujar Melcure.

"kau bahkan mulai posesif dengannya. Ouh, so sweet." ucap Arine dengan gaya menjijikkan bagi Melcure.

Melcure kembali fokus ke laptopnya, kembali memfokuskan dirinya pada pekerjaan dan mengabaikan Arine.

Arine berdecak kesal, ia keluar dari ruangan dengan sumpah serapah kepada Melcure.

"dasar! Sok cool." gerutu Arine dan benar-benar keluar dari ruangan.

****

Melcure menutup laptopnya saat waktunya jam makan siang. Sudah tengah hari Rose belum juga kembali. Melcure berdiri dan menuju ke perpustakaan, saat membuka pintu ia masih mencium wangi Rose, tapi hanya samar-samar. Melcure berjalan semakin dalam ke perpustakaan dengan kaki panjangnya, bebrapa saat kemudian ia menjadi panik dan pikiran buruk bermunculan di kepalanya. Apakah Rose kabur?

Tidak, itu tidak mungkin. Rose tidak akan bisa lari.

'cari dia Melcure. Ikat dia bila memang kabur.' ucap Kris panik.

Melcure langsung berlari keluar perpustakaan. Dua penjaga pintu perpustakaan menunduk saat Alpha mereka keluar dan menatap tajam ke arah mereka.

"dimana Luna?" tanya Melcure dingin.

Salah satu penjaga menjawab, "Luna sudah keluar sejak tadi Alpha." jawabnya dan kembali menunduk.

"jadi maksud kalian, dia kabur?!"

"bu-bukan Alpha. Luna tadi mengatakan kalau ia lelah dan ingin istirahat."

Melcure menarik nafas panjang, ia langsung menuju kamarnya. Semakin dekat ia berjalan ke pintu kamar, Melcure dapat mencium aroma tubuh Rose. Ia langsung membuka pintu dan nafas lega langsung keluar dari mulutnya.

Reject I AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang