-------------
"Tapi aku tidak yakin bisa kabur Rose, Sieg pernah mengklaimku menjadi miliknya, dan dari nadanya dia tidak akan melepaskanku. Aku tidak mengerti." ujar Rou menghela nafas pelan
Rose membekap mulutnya dan menatap tak percaya ke arah Rou.
"Astaga, berarti kau ... kau Mate-nya Sieg? Dia seorang Beta, wakil pemimpin di Pack." Gumam Rose terkejut.
"Ini pasti sangat sulit Rou."
-----------
Sebuah bangunan megah berdiri kokoh di tengah-tengah hutan liar. Beberapa orang menjaga setiap sisi bangunan untuk keamanan, bunyi burung-burung dan makhluk liar lainnya bagaikan lagu yang menemani orang-orang yang tinggal di kawasan hutan Transev. Mereka tidak takut dengan hewan liar yang berada di sekitar mereka, karena mereka adalah makhluk liar dari yang lain. Werewolf.
Rose memandang takjub bangunan di depannya, "ini rumah kau, Arine?" Rose bertanya kepada Arine yang mendorong kursi rodanya.
"Bisa disebut ini Mansion, Rose." kekeh Arine melihat wajah takjub Rose.
Pagi ini Rose sudah di perbolehkan pulang karena kondisi Rose sudah mulai membaik, hanya saja luka di tubuhnya belum kering dan ia harus istirahat ekstra untuk itu.
"Owh ... kenapa kau membawa aku kesini, Arine? Apa aku akan menjadi pembantu atau menjaga mansion ini seperti orang itu?" tanya Rose polos menunjuk salah satu penjaga, penjaga itu menatap Rose dan tersenyum lebar. Rose bergidik ngeri melihat penjaga itu.
"Kenapa kau takut Rose? Dia ramah." bisik Arine setelah sedikit melewati penjaga tadi.
"Lihatlah wajahnya Arine, dia menyeramkan." balas Rose.
"Kau melukai hatinya, Rose." Rose merasa bersalah, ia menoleh kebelakang dan melihat penjaga tadi yang tidak jauh darinya.
"Hei, Pak!!! I'm sorry!!!" teriak Rose membuat semua penjaga berbalik dan menatap kaget. Penjaga tadi menunjuk dirinya untuk memastikan apakah dia yang dipanggil, dan Rose mengangguk.
Penjaga tersebut tersenyum lebar dan sedikit membungkuk, "tidak masalah, Luna." ucapnya tegas dan sedikit keras.
'Selalu Luna.' gerutunya dalam hati.
Rose kembali takjub ketika memasuki Mansion tersebut, tidak bisa dipungkirinya, ini luar biasa.
Arine membawa Rose ke lantai paling atas dengan lift, ia akan mengantarkan Rose ke kamar.
Sesampainya Rose di kamar, Arine membantu Rose untuk rebahan di kasur.
"Bila kau butuh sesuatu, tinggal tekan tombol di samping kasur. Nanti pelayan akan datang membantumu." terang Arine.
"Terima kasih, Arine."
"Aku harus pergi, sampai jumpa Rose." pamit Arine dan pergi.
Rose menghembuskan nafas panjang. Arine selalu pergi, padahal ia ingin berbincang dengan Arine lebih lama lagi. Rose dulu sempat bertanya dengan Arine kenapa dia selalu pergi, Arine menjawabnya dia ingin bersenang-senang. Dan Rose tidak ingin bertanya lagi.
"Lebih baik aku tidur." Gumamnya dan tertidur.
-o-
Melcure pulang dengan tidak memakai atasan, ia baru bertukar shift dengan Kris saat melampiaskan kemarahannya kepada Rogue karena kejadian semalam. Dan ia juga baru selesai melawan Rogue yang memasuki perbatasannya di bagian selatan.
Saat ia membuka pintu Mansion-nya, aroma memabukkan menyambutnya, ia memejamkan matanya sejenak untuk menikmati aroma yang membuatnya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reject I Alpha
LobisomemRossell Callia White. Gadis yang ditinggal kedua orang tuanya dan bertemu dengan pria yang mengatakan MATE kepadanya. Rosse merasa sangat bahagia ketika pria tersebut bersamanya, membuatnya nyaman dan aman. Tapi satu yang tidak Rosse mengerti. Jika...