Keempatbelas

4.7K 190 1
                                    

"ARA?!" Teriakan itu spontan membuat Clara dan Leon menoleh, seketika Clara langsung mematung.

"Ara kan? Kenapa Chat aku gak pernah kamu balas?" Pertanyaan Cowok yang memanggil Clara tadi membuat Leon bingung.

"Siapanya Clara tuh?"

"Ini siapa? Kakak kamu ya?" Tanya cowok itu lagi.

"Elo yang siapa?" Leon mengeluarkan aura dinginnya.

"Kenalin gue MANTAN TERINDAHnya Clara, ya gak Ra?" Kata cowok itu dengan sombongnya.

"Idih siapa juga yang nganggap lo mantan." Ucap Clara.

"Kok kamu gitu sih, aku tu masih cinta sama kamu Ra."

"Dia gak cinta lagi sama lo." Jawab Leon sok tau dengan nada yang tidak bersahabat. Leon menarik lengan Clara supaya berada di sampingnya.

"Emangnya lo siapa sih? Main tarik-tarik tangan Ara segala." Jawab cowok itu sewot dan menarik tangan Clara agar ke sampingnya. Clara hanya bisa pasrah.

"Lo tanya gue siapa? Gue PACARnya Clara." Jawab Leon dengan senyum miring menghiasi bibirnya. Clara cuma bisa melotot kearah Leon.

"Hah? Pacar? Ngimpi lo." Balas Cowok itu tak percaya.

"Iya Ga, dia pacar gue. Empat hari lagi kami bakalan tunangan." Lebih baik Clara mengucapkan kata-kata itu supaya dia bisa cepat-cepat pergi dari hadapan Dirga.

"Ra jangan bercanda deh, kamu tau kan aku cintanya cuma sama kamu. Dan kamu juga cintanya sama aku." Dirga masih setia memegang pergelangan tangan Clara.

"Tapi gue gak cinta sama lo." Balas Clara yang membuat Leon ingin sekali tertawa.

"Mamam tuh cinta"

"Yaudah yuk pulang." Leon menarik Clara dari samping Dirga dan merangkulnya.

"Ingat ya Clara itu PACAR gue dan bakalan jadi TUNANGAN gue." Ucap Leon dan berlalu bersama Clara.

"Gue gabakalan rela lo sama dia Ra."

***

Di dalam mobil Leon suasana yang terjadi sangat awkward karna kejadian tadi. Clara masih memikirkan mengapa Leon mengatakan dia adalah pacarnya dan kenapa juga dia harus memikirkan itu, bisa saja Leon hanya ingin membantunya agar terlepas dari Dirga.

Karna suasana yang seperti ini, rasanya sangat jauh sekali perjalanan dari kedai Es krim tadi kerumah Clara. Padahal biasanya tidak sampai lima menit sudah sampai.

Akhirnya setelah menunggu sekian lama, baru lah mobil Leon masuk keperkarangan rumah Clara. Tanpa sadar Clara menghembuskan nafas lega.

"Makasih buat hari ini." Ucap Clara tersenyum canggung kearah Leon. Dengan tergesa-gesa Clara membuka pintu mobil tapi tangannya di tahan oleh Leon.

"Kenapa?" Clara menoleh.

"Besok gue jemput ke ulangtahunnya Lyra, jangan lupa ya jam 7." Ucapan Leon begitu lembut dan dia juga tersenyum kepada Clara yang membuat cewek itu terpana dengan kegantengan Leon yang bertambah beberapa kali lipat.

"Udah sana masuk, istirahat." Ucapan Leon sejanjutnya membuat Clara berkedip dan tangan Leon yang mengacak lembut rambut Clara membuat cewek itu membeku.

"I-iya, g-gue ma-suk dulu ya." Dengan tergagap Clara keluar dari pintu mobil dan berlari ke teras rumahnya. Setelah mobil Leon keluar dari perkarangan rumahnya barulah Clara masuk kedalam rumah.

***

Pagi-pagi sekali Clara sudah bingung karna ada kiriman sampai kerumahnya. Kiriman itu adalah dress yang entah dari siapa. Clara sempat bertanya pada Mamanya tapi kata Mamanya dia tidak membelikan dress baru untuk Clara. Bunyi ponsel menyadarkan Clara dari kebingungannya. Dilayar ponsel itu tertera nama Leon.

"Tumben Leon nelfon." Batin Clara.

"Halo." Sahut Clara langsung saat sudah meletakkan ponsel ketelinganya.

"Dress nya udah sampe?" Tanpa basa basi Leon langsung bertanya.

"Ha? Dress apa?" Sahut Clara, dan tak lama setelah berkata seperti itu barulah ia tersadar.

"Oh jadi dress soft pink ini dari lo?" Clara tidak bisa menyembunyikan nada kaget dari suaranya.

"Iya, nanti di pake ya. Udah dulu. Bye."

'Tut' sambungan terputus.

Clara memandang geram kearah ponselnya. Tapi tak luput dia tersenyum juga.

"Nyebelin banget sih, untung sayang." Ucap Clara tanpa sadar.

Seakan tersadar dengan apa yang barusan ia katakan, Clara memukul keningnya.

"Bego, sejak kapan gue sayang sama dia." Clara memutar bola matanya kesal.

***

Sebelum jam tujuh Clara sudah siap untuk pergi ke pesta ulang tahun Lyra. Clara sibuk memperhatikan penampilannya, apakah tidak terlalu berlebihan atau jelek atau sama sekali tidak cocok. Padahal Clara terlihat sangat cantik dengan balutan dress soft pink dengan polesan make up natural di wajahnya.

Setengah jam lagi jarum jam akan menunjukkan ke angka tujuh, Clara keluar dari kamarnya dan bertemu dengan Clen yang baru keluar dari kamarnya.

"Mau kemana Dek? Cantik banget." Tanya Clen sambil berjalan bersama Clara menuju kebawah.

"Mau ke ultahnya Lyra." Jawab Clara sekenanya.

"Lyra siapa? Perasaan kamu ga punya teman yang namanya Lyra."

"Ih itu loh bang adeknya Leon." Clara jengah dengan sifat Clen yang pikun atau tidak mau tau ini.

"Oo namanya Lyra."

***

Ternyata Leon sudah ada di ruang tamu bersama Cleo. Entah kenapa Cleo bisa mau duduk bersama Leon. Lagi pula Clara juga tidak mau tau.

"Udah siap?" Tanya Leon kepada Clara.

"Udah"

"Yaudah, gue sama Clara pergi dulu, bilangin ke tante." Ucap Leon kepada Cleo.

"Emangnya lo siapa nyuruh-nyuruh gue." Ucap Cleo sewot.

Sedangkan Leon dan Clara sudah berlalu dari hadapannya dan itu sangat membuat Cleo kesal rasanya dia ingin sekali mencak-mencak. Tapi dia urungkan karna meliat Clen menatap aneh kearahnya.

*
*
*
Hoho aku balik lagi hehe. Smoga suka.

Jgn lupa Vote and Comment nya!!!

Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang