i got lost 3

6.3K 463 30
                                    

Delapan bulan kemudian.

Melanie merasa gugup saat Fabian memberitahukan Lauren mengandung. Ia berpikiran kalau Fabian akan membongkar semuanya di depan keluarga. Ia tidak masalah jika Fabian tidak ingin menerima bayi ini. Melanie bisa pergi bersama bayinya, ia bisa mencari pekerjaan yang lain. Tapi, ia tidak ingin pergi jika mommy merasa kecewa padanya.

Melanie menghela napas karena Fabian tidak berbicara apapun. Ia kembali melanjutkan makanannya dan menjawab ocehan gadis kecilnya. Melanie merasa sidikit lega, namun ia masih memikirkan banyak hal di kepalanya. Apa Fabian akan mengizinkannya pergi bersama bayinya? Ia sudah memiliki si kecil Isabell dan bayi yang di kandung Lauren. Itu artinya ia tidak membutuhkan bayinya lagi.

Melanie semakin tenggelam dalam pikirannya, ia merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Berkata pun tidak, ia seperti menunggu di eksekusi. Fabian tidak berbicara padanya, ia hanya memanggil Samuel dan pergi ke ruang kerja. Melanie menghela napas dan berjalan ke kamarnya. Tubuhnya sudah seperti bola dan langkahnya seperti penguin. Duduk di bangku santai di kamarnya. Melanie berusaha memejamkan matanya. Ia ingin beristirahat, bukan hanya mengistirahatkan tubuhnya. Ia juga ingin mengistirahatkan otaknya. 

Dalam pejaman matanya, Melanie membelai perutnya. Ia hadir dalam waktu yang tidak tepat. Melanie merasa sangat bersalah padanya. Seharusnya, ia tidak membiarkan Samuel menyentuhnya. Seharusnya, ia tidak terhanyut oleh perasaannya. Ia memang mencintai pria itu, tapi lihat apa yang laki-laki itu lakukan padanya. Ia tidak menganggap bayi ini sedikit pun.

Lagi dan lagi, airmata itu terjatuh dari pelupuk mata Melanie. Rasa sakit dan kesedihannya sulit untuk ia tampung sendiri. Tidak ada tempat untuknya bersandar atau pun melepaskan rasa sedihnya. Ini seperti sebuah hukuman untuknya yang mencintai Samuel. Bahkan, membiarkan laki-laki itu menyentuh dirinya.

****

Melanie terkejut saat Samuel mendatangi kamarnya. Melanie menegakkan duduknya, berusaha untuk menyamankan tubuhnya. Jantungnya berdegup tidak normal, itulah yang selalu ia rasakan setiap Sam berada di dekatnya.

Pria itu mengambil bangku dan duduk di dekatnya. Melanie masih menunggu dengan apa yang akan ia bicarakan. Semenjak Samuel menyuruhnya untuk memberikan bayi dalam kandungan Melanie pada Fabian. Melanie selalu takut berbicara dengannya. Seakan, apapun yang ia bicarakan hanyalah untuk keegoisannya sendiri.
“Fabian sudah mengetahui semuanya.” Ucap Sam. Melanie hanya terdiam menunggu penjelasan dari laki-laki itu.” Dia menyuruhku untuk menikahimu, atau ia akan mengambil bayi itu dan tidak akan mengizinkan kamu atau pun aku untuk melihatnya.” Jelas Samuel. Melanie Manahan rasa sedihnya. Melanie membelai perut buncitnya rasanya ingin menangis sekencang-kencangnya.
“Aku tahu kamu tidak akan bisa hidup tanpa bayimu. Aku akan mengatakan semuanya pada dad dan mommy. Aku akan menikahimu, lalu kita bercerai setelah bayi itu berusia lima bulan.” Ucap Samuel.” Bagaimana, kamu setuju?” Melanie tak mempunyai pilihan. Ia tak menginginkan apapun dari harta Aiden. Ia hanya menginginkan bayinya. Tapi, kenapa rasanya sangat begitu sulit. Menekan rasa sakitnya, Melanie mengangguk perlahan. Hanya demi bayinya, sekali lagi Melanie harus menekan perasaannya. Ia harus menelan pil pahitnya sendiri. Pernikahan yang pernah ia bayangkan, menjadi sebuah pernikahan yang tak pernah ia inginkan.
****

Pagi hari Melanie sedang berjalan di taman seperti biasa. Menikmati udara pagi dan menyegarkan pikirannya yang terasa rumit. Semua sedang mempersiapkan pernikahannya. Dengan gaya Aiden yang sangat mewah dan indah. Melanie tidak tahu apa saja yang sudah mereka rencanakan. Ia tidak di izinkan untuk ikut campur karena kehamilannya yang sudah sangat besar. Gaun pernikahan untuknya pun sedang di rancang. Kemungkinan pernikahannya dengan Sam akan di laksanakan setelah ia melahirkan. Dokter bilang, tidak akan jauh dari minggu-minggu ini.
“Melanie, istirahat dulu. Kamu bisa kelelahan.” Suara mommy membuat Melanie tersenyum. Wanita yang selalu menjaganya dan melindunginya. Bahkan, ia sempat memarahi Sam dan menamparnya dengan apa yang di lakukan putranya itu. Mommy juga yang menyetujui pernikahan Sam dan Melanie di langsungkan setelah Melanie melahirkan. Sedangkan tuan Gail, hanya mengikuti keinginan istrinya.

I got lost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang