Jaebum terus diam sejak ia dinyatakan sadar dan melewati fase koma satu jam yang lalu. Kedua matanya terus bergerak kesana kemari. Seperti mencari sesuatu.
Jaebum tidak memperdulikan Chaeyoung, Taek Gun, dan Jisoo yang terus menatapnya. Menunggunya membuka suara.
"Kamu mau ngomong sesuatu ? Kamu cari apa ?" Chaeyoung akhirnya bertanya sembari memperlihatkan senyum manisnya di hadapan Jaebum. Terlebih saat Jaebum menatapnya.
"Lisa mana ?" Jaebum balik bertanya. Suaranya masih terdengar serak dan berat. Bahkan, Jisoo tidak dapat mendengarnya dengan jelas.
Tapi, sepertinya Chaeyoung mendengarnya dengan jelas. "Lisa nanti ke sini." Jawab Chaeyoung.
Jaebum seperti tidak percaya dengan jawaban Chaeyoung. Itu terlihat dari kedua mata Jaebum yang memperlihatkan kekecewaan. Jaebum menggeleng pelan. Dan ia menatap Taek Gun yang langsung dibalas senyuman dari Appanya itu.
"Tadi Lisa disini, kan, Appa ? Tadi Lisa meluk aku. Dia bilang dia sayang sama aku. Dia bilang aku nggak boleh pergi dan dia percaya sama perasaanku ke dia. Dia bahkan nyium aku berkali-kali. Terus kenapa dia pergi ?" Jaebum menceritakan apa yang ia rasakan sebelumnya kepada Taek Gun. Ia benar-benar yakin kalau sebelumnya Lisa datang, memeluknya, dan memberikan beberapa kecupan untuknya. Itu nyata. Jaebum benar-benar merasakannya.
"Mungkin itu cuma halusinasi kamu aja. Mungkin, itu bagian dari mimpi kamu. Lisa nggak kesini." Ucap Taek Gun.
Taek Gun membuka tasnya dan meraih satu kertas berwarna putih dan ukiran nama dua orang. Taek Gun menyerahkannya kepada Jaebum.
"Besok Lisa akan menikah. Dia nggak mungkin ke sini nemuin kamu." Ucap Taek Gun lagi.
Jaebum menatap kertas undangan itu dengan tangan bergetar. Jaebum memejamkan mata dan kembali membukanya. Jaebum berteriak keras dalam hatinya. Pernikahan itu adalah mimpi buruk yang pernah ia terima.
Jaebum meringis saat ia berusaha beranjak untuk duduk dan membuat tiga perempuan dihadapannya terkejut. Jaebum merasakan seluruh tubuhnya sakit saat ia bergerak.
"Kamu jangan gerak dulu. Kamu baru sadar. Ayo, tiduran." Taek Gun mencoba menekan kedua bahu Jaebum agar Jaebum kembali berbaring.
Jaebum menggeleng kuat. Wajah pucatnya membuat semua orang iba.
"Aku harus ketemu Lisa. Lisa nggak boleh nikah sama Mark. Nggak boleh !" Jaebum berucap lebih tegas dari sebelumnya. Meskipun, suaranya masih terdengar lemah.
"Jangan gagalin pernikahan itu, Jae. Itu bakal nyakitin Lisa." Celetuk Jisoo yang seketika membuat semua mata tertuju padanya.
Jisoo menghela napas pendek. Ia bingung dengan posisinya. Lisa adalah sahabatnya, tetapi Jaebum juga sahabatnya. Ia bingung memihak pada siapa. Meskipun, awalnya ia memihak pada Lisa. Tapi, ia sudah memaafkan Jaebum.
"Tolong jangan buat Lisa terluka lagi kayak dulu. Lo harus terima. Lisa bahagia sama Mark. Dan lo harus hargai Chaeyoung. Dia ibu dari anak lo. Lo harus nikahin Chaeyoung sebagai pertanggung jawaban. Gue sahabat lo. Gue ngerti perasaan lo sama Lisa. Tapi, tolong jangan ngancurin Lisa lagi, Jae. Gue yakin, kalian akan bahagia sama pasangan masing-masing. Lisa sama Mark. Lo sama Chaeyoung." Jisoo menatap Jaebum dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Rasanya ia sudah menjadi orang jahat dengan mengatakan ini pada Jaebum. Tapi, ia tidak ingin Lisa menyakiti Mark dan Jaebum menyakiti Chaeyoung.
Jaebum kembali menggeleng. Ia tidak bisa terima ini. Ia tidak bisa melihat kenyataan ini. Kenapa ia bisa koma selama itu dan membuatnya melewatkan persiapan pernikahan Lisa yang sebenarnya masih bisa menjadi peluang untuknya membawa Lisa kembali. Jaebum merasa dirinya begitu bodoh melakukan semua ini. Ini.... percuma!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal ✔
FanfictionApa jadinya jika orang yang kamu sukai tidak pergi ke pernikahan sendiri ? Menyedihkan bukan ?