Epilog

1K 75 12
                                    

Enam belas tahun kemudian...

Lisa baru saja menggantung beberapa dasi kerja Mark yang sudah selesai ia cuci saat Mark mendekat dan menatapnya dengan alis terangkat. Lisa tersenyum dan menarik tangan Mark untuk mendekat pada sofa kotak berukuran kecil yang selalu ia gunakan untuk pijakan kakinya.

Lisa mengisyaratkan Mark berdiri lebih tegak dan ia naik keatas sofa. Lalu, Lisa menggerakkan jarinya untuk meminta Mark sedikit mengangkat kepalanya agar ia bisa mengikat dasi di leher Mark.

"Chagi-ya, hari ini aku pulang telat. Ada jam lembur." Ucap Mark.

Lisa mengangguk mengerti.

"Iya, tapi nanti sore kasih tahu aku pulang jam berapa." Ucapnya.

Mark mengangkat jempolnya dan mengacak gemas rambut Lisa yang dari dulu tidak pernah berubah. Tetap sama hitam dan lebat.

"Udah." Lisa menepuk kedua bahu Mark agar kemejanya lebih rapi dan ia segera turun dari atas sofa tempatnya berpijak. Lisa meraih jas yang akan Mark kenakan hari ini dan tas kerja milik Mark.

"Aku berangkat." Mark memberikan kecupan manis di kening Lisa dan selalu mengakhirinya dengan mengusap lembut pipi Lisa.

Pagi manis yang selalu Mark dan Lisa rasakan. Percayakah jika selama lima belas tahun ini mereka berdua jarang bertengkar dengan keadaan Lisa masih menyimpan Jaebum di hatinya? Mungkin kalian tidak akan percaya.

***

Lisa meletakkan setumpuk majalah lama yang rencananya akan ia buang. Lisa memiliki aktivitas seperti istri kebanyakan. Tidak bekerja di luar karena Mark melarangnya. Dan tugas Lisa hanya diam di rumah saat suaminya pergi bekerja dan anaknya pergi sekolah.

"Eomma, aku pulang."

Lisa mengalihkan pandangannya pada pintu. Dan senyumnya tertarik saat melihat gadis remaja pemilik mata cokelat dan berwajah cantik menghampirinya. Dia... Jennie. Putri semata wayangnya yang baru saja duduk di kelas satu SMA.

"Eomma, aku bawa teman. Dia teman baru aku di sekolah. Dia anak pindahan dari ." Ucap Jennie.

Lisa menatap putrinya dengan alis bertaut.

"Siapa?" Tanyanya.

"Tapi, dia juga bawa Mama-nya. Soalnya, tadi tante Chaeyoung yang jemput aku sama Daehan di sekolah. Mama-nya cantik deh. Aku panggilin, ya, Eomma ?" Jennie segera melangkah keluar dari rumah untuk memanggil teman barunya. Tanpa memperhatikan perubahan ekspresi Lisa saat mendengar kedua nama itu.

"Chaeyoung ? Daehan?" Desis Lisa

Lisa memijit pelan pelipisnya dan segera duduk. Ia memejamkan kedua matanya. Apa Chaeyoung dan Daehan yang Jennie maksud adalah orang yang sama dengan masa lalunya ?

"Eomma ?"

Lisa segera menengadahkan kepalanya dan... tepat ! Lisa bertatap langsung dengan Chaeyoung. Benar dugaannya. Chaeyoung itu adalah Chaeyoung dimasa lalunya. Dan mata Lisa beralih pada anak laki-laki yang berusia dua tahun lebih tua dari Jennie.

Anak itu...  Wajahnya benar-benar mirip wajah Jaebum. Sama persis seperti dengan Jaebum.

Suasana menjadi dingin. Lisa tidak tahu harus bagaimana memulainya. Ini adalah pertemuannya dengan Chaeyoung dan Daehan setelah lima belas tahun. Dengan canggung, Lisa mulai tersenyum.

***

"Jadi, Jaebum tetap nggak nikahin kamu sampai sekarang ?" Tanya Lisa sembari melirik Chaeyoung yang duduk di sampingnya.

Chaeyoung tampak tersenyum kecil dan menggeleng. Siapapun yang melihat senyum tipisnya pasti akan merasa iba. Chaeyoung menarik napas panjang dan menatap Lisa. Ia merasa senang bisa bertemu lagi dengan Lisa setelah lima belas tahun.

Gagal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang