Lisa berlari meninggalkan beranda rumah jiyong, dan jiyong mengejarnya. Jiyong memegang pergelangan tangan lisa dan menahan gadis itu agar tidak pergi
"JANGAN MENYENTUHKU! AKU MEMBENCIMU!" bentak lisa, air matanya sudah tidak dapat dibendung lagi.
"DENGARKAN AKU! AKU BISA MENJELASKANNYA!" balas jiyong dan menarik lisa kedalam pelukannya tapi lisa mendorong jiyong dengan sangat kuat
"aku tidak ingin mendengar apapun. Aku sudah mendengarnya dengan sangat jelas. Aku dengar saat dara mengatakan 'aku. mengandung. anak. Jiyong.' Aku dengar itu dengan telingaku sendiri. Kurasa ini benar benar akhir dari hubungan kita. Jangan pernah muncul lagi didepanku. Aku sangat kecewa padamu. Aku membencimu. Benar benar membencimu sampai rasanya aku mau mati." ucap lisa dengan nada yang sangat tenang, serius dan penuh kebencian. Jiyong terluka mendengarnya tapi luka lisa jauh lebih besar dibanding lukanya. Jiyong tidak dapat berkata apa apa, hingga lisa menghilang dari pandangannya, lisa pergi begitu saja. Meninggalkannya didepan rumah masa kecilnya.
Orangtua jiyong menyuruh jiyong masuk dan menyuruh dami untuk mencari lisa. Seperginya dami dan tunangannya, orangtua jiyong menyuruh jiyong dan dara untuk menjelaskan semuanya, tapi jiyong tidak dapat memikirkan apapun selain kata kata lisa tadi. Sementara itu lisa terus berlari ke arah rumah lamanya yang tidak jauh dari sana. Lisa mengendap endap masuk ke halaman belakang rumah itu, melewati sela sela pagar tanaman yang dulu dibuat ayahnya. Lisa duduk dibawah pohon besar dibelakang rumahnya itu dan menangis disana. Sepertinya seluruh penghuni rumah itu sudah tidur hingga tidak menyadari keberadaan lisa yang menangis dihalaman belakang rumah mereka.
Matahari mulai muncul saat lisa sudah mulai berhenti menangis dan menenangkan dirinya. Sekarang lisa kebingungan karena ia tidak tau harus pergi kemana dan dia tidak membawa apapun selain hpnya. Lisa bahkan menjatuhkan little pony nya didepan pintu rumah jiyong.
"Ya! Siapa kau?! Yeobo!!" Teriak seorang wanita begitu melihat lisa, lisa makin bingung dan beberapa saat setelah itu seorang pria datang menghampiri mereka. Dan beberapa menit setelah itu seorang polisi sudah berada disana, karena pemilik rumah itu bingung dengan lisa yang hanya diam disana mengabaikan mereka semua. Semua orang menanyainya namun lisa tetap diam dan hanya menatap orang orang itu, lisa larut dalam pikirannya sendiri.
Bukan karena ia tidak bisa bicara, lisa hanya tidak ingin bicara bahkan saat polisi itu mengancam akan memenjarakannya lisa masih diam dan terus menggenggam hhpnya. Polisi dan suami istri pemilik rumah itu kebingungan dan si polisi bergerak mengambil hp lisa namun lisa menghindarinya
"Maaf aku mengganggu, aku pergi," ucap lisa dan berjalan menjauh dari mereka tapi si polisi keberatan dan menahan lisa, polisi itu curiga pada lisa. Tentu saja, siapa yang tidak curiga pada seorang gadis yang tiba tiba muncul di halaman belakang rumah orang lain dan tidak mau menjawab semua pertanyaan yang diajukan padanya. Lisa terus menghindar dan mencoba pergi dari tempat itu tapi orang orang justru makin curiga padanya hingga mereka merebut hp lisa dan akan menghubungi seseorang yang nomor telponnya tersimpan di sana. Akhirnya dengan berat hati, lisa menceritakan keadaan dan memberitau mereka siapa dia sebenarnya.
"Namaku lalisa, dulu aku dan orangtuaku tinggal disini, apa pemilik tanah ini memberitaumu kalau pemilik sebelumnya rumah ini adalah warga negara thailand? Tuan manoban. Appaku meninggal dirumah ini dan aku merindukannya, dulu kami sering bermain dibawah pohon itu dan sepertinya semalam aku sedikit tidak waras karena aku sangat merindukannya dan aku masuk kesini tanpa permisi, aku benar benar minta maaf," ucap lisa sambil sedikit membungkukan tubuhnya
"Bagaimana kami bisa mempercayaimu?" tanya si polisi
"Dia benar, kami membeli rumah ini dari nyonya manoban dan dia punya seorang anak gadis bernama lalisa," ucap si suami
KAMU SEDANG MEMBACA
{P} It's Okay
Fanfiction[END] okay is not happy but okay is not bad enough for anyone to care Juni 2017- Republish