Lisa berjalan jalan di pulau itu, saat itu sore dan masih ada banyak orang dipulau itu. Lisa berjalan sambil memperhatikan beberapa pasangan yang tengah bercengkrama. Ia membayangkan kalau dirinya dan jiyong berjalan jalan di tempat ini. Ia melihat sepasang kekasih tengah berfoto bersama dan lisa membayangkan kalau ia dan jiyong berfoto bersama ditempat ini.
Lisa ingin melakukannya, mengajak jiyong berkencan seperti pasangan lainnya, bergandengan tangan, berfoto, dan berjalan jalan tanpa perlu takut ketahuan. Mereka pernah melakukannya, tidak di korea tapi itu menyenangkan. Lisa memutar kembali kenangannya bersama jiyong dikepalanya.
"Aku akan mengingat semuanya sekarang lalu melupakannya," bisik lisa pada angin yang membelai wajahnya. Lisa berdiri di tepi jembatan merah yang cukup besar, menaikan kakinya ke sling kawat di pinggiran jempatan itu
"Ya!!" Teriak lisa begitu seseorang menariknya menjauh dari tepi jembatan itu
"Apa yang kau lakukan hah?! Kau bisa mati kalau kau jatuh!" Bentak jiyong, ekspresinya terlihat marah sekaligus khawatir
"Oppa..." panggil lisa saat menyadari pria yang menariknya itu jiyong
"Apa kau tau betapa sulitnya aku mencarimu? Aku mengkhawatirkanmu," ucap jiyong dan menarik lisa kedalam pelukannya, lisa membalas pelukan itu, meremas bagian belakang kaos jiyong yang sedikit basah karena keringat setelah berlari mengelilingi pulau itu mencari lisa
"Kenapa oppa jauh jauh datang kesini?" bisik lisa dalam pelukan jiyong
"Kau menyuruhku untuk tidak menemuimu, aku sudah menahan diriku untuk tidak melakukannya karena takut kau akan menghilang selamanya, aku takut tidak bisa melihatmu lagi,"
"Kau semakin kurus oppa..."
"Aku tidak bisa makan karena merindukammu,"
"Kenapa kau melakukan hal bodoh seperti itu? Bodoh! Kau harusnya tetap makan!" Omel lisa dengan mata berkaca kaca, air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya dan jiyong langsung mencium bibir gadis itu dengan sangat lembut.
"Aku akan mengatakan hal paling egois dalam hidupku. Jangan pernah pergi lagi, jangan pernah berfikir untuk pergi lagi, sesulit apapun, jangan pergi. Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi. Sesulit apapun aku tetap akan disisimu. Sesulit apapun aku tetap akan menggenggam tanganmu. Jadi jangan pergi lagi," ucap jiyong setelah menyelesaikan ciumannya
"Oppa, jiyong oppa, aku bahagia, karenamu. Aku tidak pernah mengira akan berkencan denganmu selama ini, rasanya seperti mimpi-"
"Itu bukan mimpi, ada banyak hal yang belum ku lakukan denganmu, ada banyak janji yang belum kutepati, mulai sekarang aku akan melakukan semua itu denganmu, aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi, bisakah kau menerima ini kembali?" tanya jiyong dan melepaskan cincin di kelingkingnya, menatap lisa dengan tatapan yang tidak pernah bisa lisa tolak, dan lisa mengangguk memberi persetujuan untuk jiyong menakaikan cincin itu di kejari manis lisa.
Suara tepuk tangan dan orang orang yang bersorak membuat lisa dan jiyong kembali dari dunia mereka, mereka baru menyadari kalau ada banyak mata yang menonton mereka dan menyaksikan kata demi kata yang di ucapkan jiyong.
"Ya! Oppa kenapa kau tidak memakai topi dan maskermu?!" Bisik lisa sambil menundukan kepalanya, menyembunyikan wajahnya agar tidak ada yang melihatnya
"Mana sempat," jawab jiyong dan tersenyum pada semua orang yang menonton mereka
"Apa kalian merekam yang barusan??" tanya jiyong pada orang orang itu
"Ya! Apa yang mau kau lakukan??" Protes lisa dan jiyong langsung merangkul bahu lisa
"Bisakah kalian merekam ini dan menyebarkannya? Aku, G Dragon, ah anniyo, Kwon Jiyong, ingin mengenalkan kekasihku pada kalian semua, pada teman temanku. aku juga ingin mengenalkan diriku pada teman teman kekasihku dan pada semua pria yang menyukainya, jangan ada yang berani mendekatinya lagi karena gadis ini milikku, aku sudah melamarnya dan dia menerima lamaranku."
"Oppaa... hentikannn..." ucap lisa berusaha menghentikan jiyong tapi jiyong justru melanjutkan aksinya, didepan pengunjung pulau itu yang sekarang merekamnya
"Dan untuk para fansku, VIP, bukankah aku sudah cukup dewasa untuk menikah? Ku harap kalian akan mengerti... Aku ingin menikahi gadis ini, bukan gadis lain. Haha, maaf karena gadisku terlalu malu untuk menujukan wajahnya pada kalian, dia sedang menangis sekarang, aku harap kalian semua mendukung kami karena tidak mudah untuk kami bisa sampai di titik ini, sudah cukup, terimakasih karena sudah merekamnya, tolong sebarkan video itu, aku sangat berterima kasih untuk itu, ah dan didekat dermaga ada sebuah restoran seafood, aku akan mentraktir kalian semua makan disana, untuk merayakan lamaran keduaku," ucap jiyong dan memeluk lisa lagi
"Sudahlah, jangan menangis lagi..." bisik jiyong yang merasakan bajunya basah karena air mata lisa
"Kenapa oppa melakukannya?? Aku malu...."
"Wae? Kenapa kau malu huh??"
"Wajahku sangat jelek setelah menangis... oppa menyebalkan!" Protes lisa dan memukul dada jiyong pelan
"Haha kau memang jelek, tapi aku sangat mencintaimu,"
"Ish!! Menyebalkann!!"
"Haha iya iya sudah cukup, aku lapar sekarang, aku bisa pingsan kalau tidak makan, aku habisberlari mengelilingi pulau ini untuk mencarimu dan hampir serangan jantung karena ku pikir kau akan bunuh diri,"
"Bunuh diri? Karenamu? Haha bangunlah dari mimpimu oppa... aku tidak akan- Ya!!!" Jerit lisa saat jiyong tiba tiba menggendongnya dan membawanya ke restoran seafood didekat dermaga
"Kau terlalu lama, aku bisa mati kelaparan!"
***
End
KAMU SEDANG MEMBACA
{P} It's Okay
Fanfic[END] okay is not happy but okay is not bad enough for anyone to care Juni 2017- Republish