y

3.1K 284 8
                                    

Setelah selesai makan dan membereskan bekas peralatan makan mereka, lisa mulai membuka laptop dan buku bukunya. Mulai melakukan pekerjaanya di meja makan dengan kedua kakinya yang ia naikan ke atas kursi. Setelah makan tadi jiyong kembali pergi, katanya ia akan menemui Yang Sajjang.

Hampir 2 jam kemudian, jiyong sudah pulang dan masuk kedalam rumahnya, melihat lisa yang masih fokus pada buku buku tebalnya, dengan rambut di ikat asal asalan dan kacamata yang menutupi sebagian wajahnya.

"Serius sekali sampai tidak sadar kalau aku sudah pulang," bisik jiyong sambil memeluk lisa dari belakang, lisa sedikit kaget dan menoleh pada jiyong

"Eh? Kapan oppa datang?" tanya lisa lalu mengecup pipi jiyong yang berada disebelahnya

"Baru saja, dibawah sana sangat ramai, sampai aku harus lewat pintu belakang..."

"Apa mereka bisa naik kesini?"

"Tentu saja tidak, kau aman disini, dan mereka tidak tau mobil SUVku, aku memarkir lamborghiniku disini dan BCku di dorm,"

"Memang mereka bisa di tipu?"

"Entahlah, tapi aku bisa keluar masuk dengan aman dan mereka tidak mengenaliku,"

"Bagaimana kalau ketahuan aku tinggal disini?"

"Hm... kita buat pesta pertunangan yang sangat mewah dan mengundang mereka semua,"

"Mudah sekali kau mengatakannya? Ckck..."

"Hehe kapan kau akan selesai?"

"Hm... mungkin 2 atau 3 jam lagi?"

"Banyak sekali pekerjaanmu?"

"Aku mendapat proyek dari jisoo jadi aku harus membuat beberapa proposal,"

"Proyek apa?"

"Proyek penelitian,"

"Ah... kau akan sibuk? Padahal aku ingin mengajakmu ke rumah eomma,"

"Kapan? Hari ini?"

"Inginnya sih malam ini setelah kau selesai, tapi sepertinya masih lama? Aku mengambil cuti untuk sabtu dan minggu, jadi kita bisa menginap dirumah eomma 2 hari 2 malam?"

"Arraseo, aku akan menyelesaikan ini secepatnya, oppa yang packing?"

"Oke siap... akan ku bawakan pakaian pakaian sexy haha..." ucap jiyong dan bergegas kekamarnya untuk mengemas beberapa pakaian.

Lisa melanjutkan pekerjaannya, walaupun ia tidak bisa benar benar fokus karena masih memikirkan apa yang akan terjadi saat public tau siapa dirinya tapi ia masih bisa menyelesaikan pekerjaannya. Jiyong yang hanya butuh 15 menit untuk memasukan semua pakaiannya dan pakaian lisa kedalam tasnya kini duduk didepan lisa mengamati lisa yang sedang fokus dan terlihat sangat serius walaupun sesekali menggumamkan lagu yang didengarnya lewat earphone dan mengumpat saat bukunya tertutup sebelum ia sempat menandai halamannya.

"Sampai kapan kau akan melihatku seperti itu?" Gumam lisa tanpa melihat kearah jiyong yang sekarang duduk didepannya, dengan menopang dagunya dikedua tangannya

"Kau cantik sekali saat serius seperti ini, kau benar benar ingin jadi dosen? Jangan mengajar dengan ekspresi seperti ini ya nanti, aku takut mahasiswamu akan terpesona melihatmu," jawab jiyong sambil terus melihat lisa

"Mereka sudah terpesona, bahkan sebelum aku mulai mengajar, tanya jisoo kalau tidak percaya,"

"Kau bangga huh? Aku tidak akan mengizinkanmu mengajar kalau begitu,"

"Aku akan tetap bekerja dengan atau tanpa izinmu, oh fuck halaman berapa tadi-" keluh lisa dan kembali membuka buka bukunya, mengetik, membuka bukunya lagi, lalu mengetik lagi dan begitu terus hingga 2 jam berikutnya.

"Selesai," ucap lisa dan menutup laptopnya serta buku bukunya

"Sudah? Wah aku tidak sadar kalau sudah 2 jam..." ucap jiyong saat melihat jam ditangannya, ia memperhatikan lisa bekerja selama 2 jam tanpa berpaling sedikitpun dari gadis itu.

"Kita benar benar akan pergi kerumah eommamu sekarang? Kau tidak lelah?" tanya lisa sambil berjalan kekamarnya menaruh laptop dan buku bukunya

"Iya, aku akan beristirahat dirumah, aku sudah bilang eomma kalau kita mau kesana,"

"Arraseo, aku ganti baju dulu,"

"Pakai baju santai saja, tidak perlu terlalu rapih, kau bukan mau bekerja, jangan pakai hotpans karena akan sangat dingin," ceramah jiyong dan lisa tidak menanggapinya, lisa keluar dari kamarnya dengan celana training panjang berwarna hitam dan atasan sweater dengan hoodie berwarna abu abu

"Katanya jangan pakai hotpans karena dingin dan kau mau pakai celana pendek? Dasar curang," protes lisa saat melihat jiyong memakai celana hitam selutut dengan atasan kaos putih polos dan sebuah topi putih

"Hehe aku tidak mau kau pakai baju sexy," jawab jiyong dan merangkul lisa untuk pergi  mobilnya. Mereka masuk kedalam mobil dan jiyong menyetir mobil itu ke Pocheon, rumah orangtuanya.

"Aku bisa menggantikanmu menyetir kalau kau lelah oppa," ucap lisa yang duduk di sebelah jiyong dengan menyilakan kakinya diatas kursi dan memeluk bonekanya

"Seperti perjalanan jauh saja, hanya butuh 2 jam untuk sampai dirumah eommaku dan 10 menit lagi kita sampai,"

"Ehehehe... aku hanya menawarimu untuk formalitas, aku juga malas menyetir malam malam begini,"

"Aigoo... kau sangat baik sayang..." ucap jiyong dan mencubit pipi lisa

"Ya! Ya! Sakit!" Protes lisa sambil mengelus pipinya sendiri

Rumah orangtua jiyong tidak jauh dari pension milik jiyong, dan untungnya disana tidak ada reporter dan lisa keluar dari mobil jiyong dengan santai sambil memeluk boneka little ponynya, jiyong berjalan di sebelah lisa dan merebut boneka lisa

"Ya! Punyaku!" Protes lisa saat little pony nya direbut jiyong

"Siapa yang membelikanmu boneka ini?"

"Aku membelinya sendiri, kau tidak membelikanku little pony,"

"Ckck kau protes karena aku tidak membelikanmu boneka? Siapa yang selalu menolak saat aku menawarkanmu berbagai barang??"

"Kau menawari teddy bear... aku suka little pony bukan teddy bear... bukankah ini cantik? Lucu kan hehe" ucap lisa dengan wajah polosnya membuat jiyong mencium bibir lisa singkat di depan rumah masa kecilnya

"Ya! Bagaimana kalau ada yang lihat?!" Protes lisa dan memukul bahu jiyong, disusul gelak tawa dari jiyong

"Siapa yang mau lihat tengah malam begini haha..." ucap jiyong dan membuka pintu depan rumahnya. Begitu pintu itu terbuka, dan semua suara yang ada didalam rumah itu terdengar, seluruh kebahagiaan lisa dan jiyong seketika hilang. Tawa mereka behenti begitu suara isakan seorang gadis sampai di telinga mereka disusul suara bentakan seorang pria paruh baya yang memperburuk keadaan. Bahkan lisa sampai tidak sanggup mengangkat little pony kecilnya itu, baginya langit serasa runtuh saat itu.

Maafkan aku ajhumma, aku tidak tau harus mengatakan ini pada siapa tapi aku- aku mengandung anak jiyong.

***

{P} It's OkayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang