4. Help me

263 35 2
                                    

Naeun pov.

"Sepertinya setelah ini kau harus mendapatkan pelajaran nona Son" ucapnya walaupun dengan suara yang cukup pelan tapi aku bisa mendengarnya.

Dia selau mengawasiku ketika aku mulai mengetikkan sebuah pesan dan pandangannya tak pernah lepas dari ponselku.

Saatku melihat daftar kontak ada satu kontak yang membuatku heran dan merasa aneh.

"L?" Gumamku

Apakah aku mempunyai teman bernama "L"? Pikirku.

"Yak cepatlah kau tinggal mengirim kesemua kontakmu!!" Bentaknya dan tentu membuatku sadar ketika beberapa menit lalu terdiam.

Saat menekan tombol kirim diponselku tiba-tiba ada bunyi dari ponsel miliknya yang menandakan bahwa ini peluangku.

"Dasar!! Siapa sih yang sedang menghungiku??!" Ucapnya kesal sambil mengecek ponselku setelah selesai mengecek dia langsung keluar dengan merapatkan ponsel ke telinganya.

Akupun melihat pintu itu yang sudah tertutup segera kumenulis pesan terhadap keluargaku.

To: Ayah

Tolong aku!! Aku diculik ayah!! Kumohon percayalah padaku kali ini aku tak bercanda😭
Lacaklah ponselku
Kumuhon ayah percayalah....

From: Naeun

Dengan segera kumenekan tombol kirim dan menghapus riwayat pesan itu. Mulai kudengar suara pintu terbuka kembali yang menandakan dia telah selesai dengan urusannya.

"Wah... Apakah kau sudah selesai chagi?" Ucapnya dengan mengambil ponsel dan melihatnya.

"Wah alasan yang bagus kau memang pintar chagi tak heran banyak orang yang memuji kepintaranmu" kulihat dia tersenyum tipis entah mengapa membuat perasaanku menjadi takut akan senyumam itu seperti ada hal buruk yang akan terjadi padaku.

"Sekarang ini untuk pemanasan chagi" dia merogoh sesuatu yang ada disaku dan mengeluarkan benda tersebut.

"Ponsel?"

"Pintar ini memang ponselku dan aku ingin melihatkan kau sesuatu yang menarik. jadi siapkan dirimu chagi" ucapnya yang selalu penuh penekanan akan setiap kata yang ia keluarkan.

Diapun mulai membuka galary di ponsel itu dan ya... Sesuatu yang membuatku terkejut dengan menutup mulutku yang terbuka itu menggunakan tanganku yang masih bebas belum diikat lagi.

"Apa yang kau lihat? Bagus bukan?"

"Dasar sampah!!! Kau bahkan lebih rendah dari sampah!!!"

Amarahku mulai memuncak seakan ingin sekali memukulnya rasa benci dan kacewa akan dirinyapun semakin menjadi sehingga tak sadarku hampir memukulnya.

Namun satu dorongan keras sukses membuatku terjatuh ke lantai yang dingin itu juga dipenuhi dengan debu sehingga menghentikan aksiku yang hampir mengenai wajah sampahnya itu.

Segera ia mencengkram daguku mendongakkan kepalaku tatapan kamipun bertemu satu sama lain lalu ia mengambil ponselnya lagi melihatkan sebuah video yang tak seharusnya kulihat.

"Dasar sampah!! Apakah ini yang mau kau sombongkan?!!"
"Sstt... Tenang chagi... Apakah kau mau mencobanya?"
"Yak aku tak kan sudi berbuat itu semua denganmu saat ini!!" Ucapku yang semakin kesal.

I'M Your ToyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang