BAB 10: [Not]Last

194 12 4
                                    

Kisah kita belum berakhir sampai di sini. Masih banyak hal yang menanti tuk kita lalui bersama. Dan, jika kita lulus. Maka kau akan menjadi pasanganku hingga akhir hayat.

[Loves All Of You]

🌹



Untuk saat ini, aku tidak ingin melihat wajah Alwi meskipun hanya sebatas keningnya saja. Ini benar-benar sangat menyakitkan, pun terlalu mengejutkan dengan cara penyampainnya yang santai-santai saja. Aku tak tahu, apakah Alwi sibuk mengirimiku pesan atau tidak. Pasalnya sudah hampir lima hari lamanya ponselku mati. Memang sengaja aku matikan, agar Alwi atau siapapun tak mengganggu masa galauku.

Sebenarnya, aku sempat berharap Alwi datang ke rumahku, lantas meminta maaf. Ternyata hal itu hanya sebuah angan belaka. Realita benar-benar tak seindah ekspektasi. Bahkan di lantai kamarku, sudah banyak sekali tisu yang berserakan. Tisu yang terbuang sia-sia sebab diriku menangisi lelaki seperti Alwi. Patah hati memang sangatlah menyakitkan.

Berhari-hari hanya menghabiskan waktu berhargaku di kamar, serta telah banyak membuatku mengeluarkan air mata, aku bertekad untuk bangkit. Aku tidak boleh terus-terusan terpuruk sebab keadaan. Aku pun mencari alternatif hiburan untuk diriku yang sangat menyedihkan ini. Melihat laptop yang menganggur di atas kasur, aku segera memanfaatkannya. Entah apa yang bisa aku lihat di dalam lapptopku ini.

Hatiku justru mengarahkan tangankku untuk melihat foto-fotoku bersama Alwi, beberapa saat lalu. Sebenarnya aku tak ingin menangis, tetapi bulir air mataku kembali meluruh. Haruskah semua kenangan itu terhapus secepat ini? Bahkan aku belum sempat mengucapkan terima kasih.

"Lo jahat banget sih, Al? Gak kesian sama gue?" tanyaku, menunjuk-nunjuk foto Alwi dengan kesal. Dia benar-benar jahat. Tetapi, aku tak ingin mengatakan bahwa semua laki-laki sama, sebab pada nyatanya mereka dilahirkan dengan pribadi yang berbeda-beda. Meskipun tak menutup kemungkinan, beberapa tingkah antara mereka ada persamaannya.

Secepatnya aku segera beralih dari foto-foto yang membuat rasa kesalku kembali timbul. Jemariku dengan terampil mengarah ke akun instagramku, mungkin dengan melihat beberapa cowok ganteng instagram aku bisa sedikit pulih. Aku sedikit bersemangat melihat senyum manis mereka. Tetapi, setelah cukup lama aku menggulir feeds instagramku, ada sebuah foto yang membuat tangisku kembali pecah. Bahkan lebih terdengar lebih keras dari sebelumnya.

Caption foto yang membuat dadaku sesak; thanks for everything, dude. 🌹

"DASAR BUAYA DARAT!"

Sebuah boneka panda yang dahulu hadiah dari Alwi menjadi sasaran empuk kemarahanku. Aku membayangkan seolah boneka itu adalah Alwi.

"PERGI LO!"

"PERGI DARI HATI GUE!"

Aku kembali menangis tersedu-sedu sembari melemparkan boneka itu secara asal. Setelahnya ku dengar ada suara seseorang yang mengaduh kesakitan, aku menoleh ke pemilik suara, dan ternyata dia adalah ... Kenta. Aku terkejut melihat keberadaannya di kamarku.

"Sori, Al. Gue main masuk ke kamar lo. Tapi, gue udah gue izin ke nyokap lo," ucap Kenta, dia memungut kembali boneka panda itu.

Berjalan pelan ke arahku. Melihat kehadirannya, justru semakin membuat diriku berlinang air mata. Aku berhambur ke dalam pelukannya, kembali menangis dalam pelukannya untuk kedua kali. Kenta hanya mengelus punggungku lembut, seperti beberapa saat lalu.

"Ken ... Alwi jahat sama gue. Gue benci sama dia," ucapku di sela-sela tangisku yang semakin kencang. Kenta hanya diam mendengar lontaran demi lontaran yang aku ucapkan. Hingga aku kembali menciptakan jarak dengan dia. Sesaat kenta menatapku cukup lama, dan aku tak mengerti maksud tatapan itu.

LOVES ALL OF YOU (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang