3. Telpon

19 4 64
                                    

     Rania merebahkan tubuhnya di kasur yang berseprei kartun micky mouse kesukaannya. Tentunya setelah membersihkan diri. Rania menatap langit kamarnya. Sesekali ia tersenyum menginggat kejadian tadi siang bersama cowok rese itu. Rania segera menepis pikirannya tentang cowok itu

'Kok gue malah mikirin dia sih. Gak-gak gak boleh' batin Rania dengan menggelengkan kepala.

Terdengar notifikasi dari handphonenya,Rania segera mengambil handphonenya yang berada diatas nakas

Enggar added you by phone number

Kening Rania mengerut. Dari mana Enggar tahu nomornya. Padahal ia tak pernah bertukar nomor dengan cowok itu. Tak ambil pusing,Rania segera meng-add back Enggar. Tak lama setelah itu handphonenya berbunyi lagi menandakan ada pesan masuk.

'Malam:)'

Rania makin mengernyitkan dahinya. Dia baru akan membalas pesan dari Enggar tiba-tiba ponselnya berdering kembali

Enggar is calling...

Rania menautkan alisnya. Ia binggung kenapa manusia rese ini meneleponnya. Darimana juga cowok itu bisa dapat nomornya. Setelah menimang-nimang antara diangkat atau tidaknya telepon itu. Akhirnya Rania mengangkatnya

"Haloo??"

Terdengar suara di sebrang sana. Rania ragu hendak membalas suara itu

"Haloo??"

Lagi suara disebrang sana terdengar. Haruskah Rania membalas suara itu atau hanya diam mendengarkannya?

Baru saja Rania mengambil nafas. Lagi lagi dan lagi suara cowok itu terdengar kembali. Sekarang malah bernyanyi. Kapan Rania bicaranya coba?

"Halo halo halo bandung apakah engkau mendengar suara saya? Oh nona jangan diam saja... "

Rania menghembuskan napasnya. Ini cowok emang gila apa ya. Gimana mau ngomong kalo dari tadi dia yang cerewet.

"Apa?"

Akhirnya Rania membuka suara

"Etdah neng sewot amat"

"Bodo. Udah cepet ngapain telpon?"

Walaupun nada bicaranya Rania sewot tapi sebenarnya ia senang Enggar meneleponnya. Wait. Senang? Malahan Rania makin kesel sama tuh cowok.

"Jangan gitu napa neng ama abang"

Enggar terkekeh sedangkan Rania butuh plastik untuk muntah

"Najisss. Udah cepet mau apa telpon?"

"Emm,,... Apa yaa??"

"Lo dapet nomor gue darimana?"

"Gak penting gue dapetnya darimana"

Ini orang ya emang bikin kesel mulu. Ditanya malah ngejawab gak penting.  Rania kesal sekali dengan jawaban Enggar.

"Kalo ga penting ga usah telpon deh ngabisin waktu gue aja"

Heningggg....

Ini orang ya, bener-bener ganggu aja. Jadi hilang kan waktu santai Rania. Seharusnya Rania bersantai dulu sebelum dia les malam ini.

"Kalo gak penting gue matiin" Kesal, Rania akhirnya berteriak

"Eh, bentar"

Rania memutar bola matanya malas. Ngapain coba si rese itu pakek segala nelpon dirinya. Udah gitu gak penting lagi.

Where Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang