4. Mall

13 4 25
                                    

Rania sedang berjalan-jalan di mall sekalian membeli buku. Rania menuju toko buku yang berada di dalam mall dan mencari buku yang ia butuhkan untuk mengerjakan tugas.

Sekitar 1 jam Rania  mencari buku yang ia butuhkan akhirnya dia menemukan buku itu. Rania tak hanya membeli buku untuk mengerjakan tugas tetapi juga novel. Rania memang suka membaca cerita,apalagi kalau penulis novel itu idolanya. Dia pasti membeli novel karya idolanya itu.

Setelah membayar,Rania keluar dari toko buku. Perut Rania berbunyi meminta untuk diisi dengan makanan yang mengenyangkan perut. Rania berjalan menuju food court .

Brukk....

Tas belanjaan yang Rania bawa jatuh ke lantai dan isinya berhamburan. "Kalo jalan liat-liat dong gak tau apa ada orang di depannya?" omel Rania lalu memunguti buku-bukunya yang masih perawan itu.

"Maaf Mbak saya gak sengaja" kata orang itu lalu ikut mengambil buku.

Rania bangkit dari jongkoknya lalu memasukkan buku-bukunya yang masih perawan ke dalam tas "Lain kali hati-ha... Elo" teriak Rania begitu melihat orang yang menabraknya.

Berbeda dengan Rania yang terkejut,orang ini malah tersenyum seolah dia mendapat hadiah dadakan.

"Lo jalan liat-liat dong buku gue jadi rusak kan" omel Rania mengambil bukunya yang berada di tangan orang itu. "Mana masih perawan lagi" lanjutnya dengan membersihkan bagian bukunya yang kotor.

"Yang beli juga masih perawan" tanpa merasa salah, orang ini malah bercanda tetapi garing bagi Rania

Rania menghiraukan candaan garing Enggar lalu berlalu begitu saja. Rania terus berjalan menuju food court .

"Ngapain lo ngikutin gue?" tanyanya jutek

"Siapa? Gue?" tunjuk Enggar pada dirinya sendiri

"Adek lo" cecar Rania

"Gue gak punya adik"

"Gak usah ngikutin gue"

"Siapa yang ngikutin lo. Ini tempat umum bebas dong gue mau kemana aja" Enggar menaik turunkan alisnya

Rania melirik Enggar sebentar lalu kembali berjalan. Merasa masih diikuti,Rania berhenti.

"Gak usah ngikutin gue" Kata Rania tanpa membalikkan badannya dan berkata penuh penekanan pada setiap kata

Bukannya takut, Enggar malah semakin semangat untuk mengikuti cewek cantik yang ia temukan di mall ini. Baginya cewek didepannya ini adalah makhluk langka yang harus dijaga agar tidak punah.

"Stop disitu" kata Rania pada setan ganteng yang mengikutinya

"Kenapa?" Enggar tetap berjalan

"Stop disitu. Diem" tegasnya

"Oke"

"Diem jangan kemana-mana!" perintah Rania

"Loh tapi kan..." belum selesai Enggar berbicara Rania sudah nylonong saja

Lagi,lagi,dan lagi. Enggar mengikuti Rania. Merasa kesal karena orang yang mengikutinya hanya diam saja dan terus mengikutinya,Rania membalikkan badannya "Jangan ngi......." kata-kata Rania menggantung di udara. Rania membeku seketika. Rania berdiri tepat di depan Enggar bahkan hampir tidak ada jarak diantara keduanya. Rania yakin jika ia melihat ke atas pasti bibirnya sudah mendarat sempurnya dibibir Enggar.

Tersadar, Rania segera mundur beberapa langkah ke belakang untuk menciptakan jarak antar keduanya. Rania menjadi salah tingkah sendiri.

"Lo modus ya? Biar bisa deket-deket sama gue?" Cecar Rania setelah kejadian tadi

Where Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang