7. Putus

17 3 0
                                    

"Maaf, aku telat" seorang cowok datang dengan berlari terlihat dari napasnya yang terengah-engah

Cowok itu duduk di depan seseorang yang sudah menunggunya sejak satu jam yang lalu.

"Kamu kemana aja sih? Aku udah nunggu lama banget tahu" marah si cewek

"Maaf banget tadi jalan macet" cowok itu memberi alasan agar pacarnya ini tidak marah

Cewek di depannya hanya diam sedikit kesal dengan pacarnya yang datang terlambat dari jam janjinya

Cowok itu mendekat dan berlutut di depan pacarnya "Kamu marah? Aku minta maaf sayang" kata cowok itu dengan menggenggam tangan pacarnya dan berkata begitu halus.

Kata-kata Cowok itu mempan dan membuat hati pacarnya luluh kembali.

"Gak diulang?" tanya si cewek

"Iya janji gak diulang" jawab si cowok

Cowok itu lalu berdiri dan duduk kembali dikursinya.

"Dari mana aja?" tanya si cewek

"Tadi abis main terus buru-buru ke sini"

"Main sama siapa?"

Ceweknya ini sungguh sudah seperti detektif saja menginterogasinya

"Temen sekolah. Udah dong jangan cemberut gitu" bujuk Si Cowok

"Udah ya mau pesen apa?"

Mereka berdua lalu pesan makanan dan memakan makanan masing-masing

"Elsa...." panggil Cowok itu ketika mereka sudah menyelesaikan makannya

Elsa yang baru meminum minumannya mengangkat kepalanya "Apa sayang?"

"Aku mau ngomong sama kamu tapi kamu janji jangan nangis atau marah ya?" Enggar berkata dengan halusnya membuat semua orang menyukainya termasuk cewek cantik di depannya ini

"Ngomong apa?" Elsa binggung pacarnya ini mau berbicara apa

"Kita udah lama pacaran, kita sampai disini aja"

"Maksudnya apa?"

Elsa tak mengerti kata-kata Enggar

Enggar menarik napas ia tak tega sebenarnya tapi mau bagaimana lagi ini pilihannya "Kita putus"

Bagai disambar petir, Elsa tercekat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Enggar. Dia tak percaya.

"Kamu boong kan Gar? Kamu boong kan? Iya kan?" Air mata Elsa lolos membasahi pipinya yang mulus.

"Apa sih kurangnya aku? Aku kurang cantik,kurang pinter, kurang perfect buat kamu? Apa kurangnya aku sih? Apa? Bilang Gar. Apa salah aku Gar sampai kamu putusin aku" Elsa menangis sejadinya. Dia sangat mencintai Enggar lebih dari apapun hingga dirinya sendiri. Tetapi kenapa lelaki ini memutuskan untuk putus dengannya. Setahu Elsa, dia tidak ada masalah apapun dengan Enggar tapi kenapa tiba-tiba dia meminta putus?

Enggar mendekati Elsa dan memeluknya. Menenangkan perempuan cantik yang sedang menangis dalam pelukannya ini.
Lama mereka berpelukan hingga akhirnya Enggar melepas pelukannya.

Enggar meraih tangan Elsa lalu digenggamnya. "Kamu cantik, kamu pinter, kamu perfect, kamu gak kurang apapun,dan kamu gak salah apapun. Kamu orang terbaik yang Tuhan kirim buat aku"

"Tapi kenapa kamu putusin aku Gar?"

Enggar meletakkan jari telunjuknya ke bibir Elsa "Aku belum selesai bicara. Dengerin dulu" Elsa mengangguk

"Kamu gak kurang satu apapun bahkan kamu bisa dibilang perfect. Tapi aku merasa tidak pantas buat kamu. Masih banyak cowok diluar sana yang lebih dari aku, yang bisa selalu melindungi kamu, yang lebih sayang kamu"

Where Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang