CEO Min

2.3K 328 25
                                    

"Pertemuan dengan tuan Wang dari China dimulai dua jam lagi, Sir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pertemuan dengan tuan Wang dari China dimulai dua jam lagi, Sir." Jimin hampir berlari mengikuti langkah Yoongi. Mereka sedang berjalan menuju pintu keluar setelah pertemuan yang menyakitkan dengan para direktur.

"Bagus." Yoongi mencemooh. Dia lelah sekali.

"Kamarnya sudah siap, Sir. Anda bisa beristirahat di sana, haruskah kita menggunakan limo? Jika Anda ingin-" Jimin bergumam.

Yoongi terlihat lelah. Pria ini terlihat bisa jatuh ke tanah kapan saja dengan wajahnya yang letih.

"Tidak, Jimin, kita akan segera pergi ke meeting dengan Tuan Wang." Yoongi menjawab dengan dingin.

"A-ah, yes Sir." Jimin mengangguk.

Hampir tidak mungkin untuk meminta Yoongi beristirahat saat dia masih punya pekerjaan yang harus dilakukan, Jimin sangat tahu itu. Hanya saja dia ingin bertaruh melawan dirinya sendiri, pekerjaannya. Walaupun Jimin yakin, Yoongi menyukai pekerjaannya lebih dari yang lain.

Mereka masuk ke dalam mobil tepat setelah mereka sampai di lobi. "Maafkan aku, pemuda ini perlu tidur." Yoongi berkata setelah beberapa menit. Dia tersenyum dan menempatkan kepalanya ke pangkuan Jimin.

"Sir? Ah... ya." Setiap saat Yoongi mencoba bersikap ramah dengannya, Jimin akan berubah tidak tenang.

"Bisa tolong elus kepalaku?" Yoongi mengatakan dalam humor yang memohon. Harusnya lucu, tapi itu hanya membuat Jimin lebih gemetar.

Jimin mengelus kepala CEO itu dengan ringan. Beberapa menit kemudian, Yoongi tiba-tiba memeluk pinggang Jimin, membuat wajahnya memerah.

"Sir?" Jimin berkedip beberapa kali.

"Aku butuh ciuman untuk mengisi ulang energiku." Yoongi berkata keras, terlalu keras bagi Jimin.

Dengan sekejap mata, Yoongi telah menarik Jimin lebih dekat dan menempelkan ciuman kecil ke bibirnya.

"Satu," katanya.

Jimin berteriak keras. Apa yang pria ini lakukan di depan semua orang?

"Hm dua." Yoongi menjilati bibir Jimin kali ini.

"Hyung-semuanya-"

"Apa maksudmu semuanya? Kita hanya berdua di sini." Yoongi menyeringai, seksi tapi Jimin ingin menampar kepalanya sekarang.

"Jacob, David, apakah kalian melihat sesuatu yang aneh di sini?" Yoongi bertanya pada dua orang di depan mereka saat dia membawa Jimin ke pelukannya dan memeberikN wajah yang mengejek.

Begitu kekanak-kanakan. Yoongi memang kekanak-kanakan saat dia lelah.

"Tidak, Sir!" jawaba mereka serempak.

"Lihat, kita hanya berdua di sini, sekarang beri aku ciuman, aku perlu mengisi ulang energiku." Nada Yoongi sopan, hampir terasa seperti dia memohon tapi sebenarnya pria itu sudah menyentuh Jimin di setiap bagian yang membuatnya mengerang.

"Jangan keras-keras." Yoongi memperingatkan.

"Tidak-tidak di sini." Jimin memohon, menangis.

"Di mana? Tempatmu?" tanya Yoongi semangat.

"Iya," jawab Jimin malu-malu.

"Janji ya." Yoongi memeluk Jimin lebih erat.

***

A/N: Ada yang punya fanfic dengan genre sejenis? Tolong rekomen aku ><

ServirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang