chapter 23

198 23 5
                                    

  Happy Reading📖










Jimin masih saja belum tidur. Ia masih memikirkan yang Sung Rin maksud. Sekarang yang namja itu lakukan adalah berjalan mondar-mandir di kamarnya.

"Aku harus bagaimana," ucapnya frustasi.

Jimin teringat sesuatu yang mungkin dapat menolongnya,"Jin Rin," langkahnya terhenti. Lalu dia pun kekamar Jin Rin yang berada tepat disebelah kamarnya.

Clek~

Tanpa permisi dia pun langsung masuk kedalam kamar Jin Rin. Gadis itu tertidur sangat pulas di king size nya.

Jimin pun langsung melangkahkan kakinya. Kemudian dia mendudukkan dirinya di king size adiknya.

"Yak~ Jin Rin irreona! Jin Rin irreona palli," ucap Jimin dengan mengoyakkan lengan Jin Rin.

"Jin Rin irreona palli!," ucap Jimin. Jin Rin menangkis tangan Jimin yang mengoyakkan lengannya.

"Yak~ irreona palli!" Ucap Jimin yang masih berusaha. Tetap Jin Rin tangkis tangan sang kakak.

"Aish~ berisik sekali sih kau ini! Aku ingin tidur saja tidak bisa," ucap Jin Rin yang masih memeluk guling kesayangannya.

Jimin tak pantang menyerah. Dia terus mengoyakkan lengan Jin Rin. Sampai menarik selimutnya.

"Jin Rin irreona," ucap Jimin yang kini menarik Jin Rin hingga terduduk.

"Ada apa sih?! Ini masih malam," ucap Jin Rin dengan mata yang masih terpejam.

Tangan kanan Jimin menepuk-nepuk pipi Jin Rin, sedangkan tangan kirinya memegang bahu Jin Rin agar tidak jatuh,"Yak~ matamu saja belum terbuka. Lihat aku sekarang!" Ucap Jimin. Jin Rin pun membuka matanya walau hanya setengah terbuka.

"Ada apa bodoh. Aku masih mengantuk. Cepat bicara atau aku tidur kembali," ucap Jin Rin. Jimin memutar bola matanya malas.

"Yak~ buka dulu matamu bodoh," ucap Jimin. Jin Rin pun menurut. Dia mengerjapkan matanya barulah bisa melihat Jimin jelas.

"Ada apa? Jika tidak penting kau pergi dari sini," ucap Jin Rin ketus. Jimin terdiam.

"Tadi siang kau pergi kemana bersama Sung Rin?" Tanya Jimin. Jin Rin terdiam.

"Maal," jawab Jin Rin.

"Maal mana?" Tanya Jimin semakin penasaran.

"Maal dekat kantormu," ucap Jin Rin. Jimin membelalakkan matanya.

"Astaga! Kau bodoh atau apa sih! Kenapa kau bawa dia kesana?" Ucap Jimin yang kemudian dapat tatapan tajam dari Jin Rin.

"Kau yang bodoh! Membangunkanku jam 1 malam. Hanya bertanya tentang itu dan sekarang memarahiku," ucap Jin Rin dengan memukul Jimin menggunakan bantal.

"Aish~ kenapa kau memukulku. Memang itu salahmu. Kenapa kau bawa dia kesana," ucap Jimin dengan melindungi wajahnya dengan tangannya.

First Love [Kim Nam Joon] || #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang