First Love [Kim Nam Joon] || #wattys2018

chapter 7

Mianhae kalau ceritanya agak gak jelas, mianhae kalau kata-katanya banyak typo. Ini author bikinnya udah usaha semaksimal mungkin. Jadi jangan lupa vote+comment.
Ingat!!! Jadilah readers yang baik😉😊

Happy Reading📖

Jin Rin bingung itulah yang ia pikirkan sekarang. Dia bingung harus memilih menikah dengan Namja yang ia tidak kenal atau tetap menunggu Juno datang. Disatu sisi ia tidak ingin mengecewakan keluarganya di sisi lain ia harus menunggu Juno karena janjinya.
Ingin rasanya ia berteriak sekencang- kencangnya tapi tidak bisa, dia masih menangis dan menangis sesegukan di kasur king size nya.

Tok~Tok~Tok~

"Jin Rin apa eomma boleh masuk?," ucap nyonya park dari balik pintu.

Jin Rin melihat kearah pintu kamarnya yang diketuk. Segera ia memasukkan kotak berwarna biru tersebut dan menyimpannya ditempat asalnya. Jin Rin beranjak dari kasur king size nya sambil mengelap air matanya yang memenuhi wajahnya.

Jin Rin pun membuka pintu kamarnya, ia mendapati sang eomma yang menunggunya dari tadi.

"Masuklah eomma," Jin Rin berjalan masuk kedalam kamarnya lalu mendudukan dirinya di sofa panjang yang berada dikamarnya. Nyonya park pun mengikuti apa yang Jin Rin lakukan.

"Nak cobalah mengerti, ini eomma lakukan untuk kebahagiaan dirimu juga," ucap nyonya park yang tak di gubris oleh Jin Rin.

"Nak sebenarnya kami juga berat untuk melakukan ini padamu, tapi apa boleh buat. Eomma dan appa mu harus melakukannya, ini semua demi kebaikan kau, harabeoji mu, dan juga kami sebagi orang tuamu," ucap nyonya park.

"Keputusan ada di tanganmu nak, jangan mengambil keputusan yang salah dan jangan mengecewakan kami," nyonya park mengelus belakang kepala Jin Rin dan berhambur untuk meninggalkan Jin Rin.

Saat nyonya park ingin membuka pintu Jin Rin memanggil, nyonya park pun berbalik ke arah Jin Rin.

"Eomma bilang padanya, aku akan menemuinya besok di taman dekat jalan yakseok," (jalan itu cuma ngarang, di korea gak ada jalan kayak gitu) Jin Rin masih terduduk diam di sofa dengan tatapan kosong.

"Nanti eomma akan bilang kepada nyonya kim, kau istirahatlah," nyonya park tersenyum lalu berhambur meninggalkan Jin Rin.

#

Namjoon duduk di bibir kasur king size nya. Ia masih berfikir keras. Apakah dia harus menjalankan perjodohan konyol ini atau menolaknya. Di satu sisi ia tidak mau menikah dengan orang yang ia tidak kenal tapi di sisi lain ia tidak mau melihat orang tuanya sedih.

Tok~Tok~Tok~

"Nak apa kau sudah tidur? Apa eomma boleh masuk?," ucap nyonya kim dari balik pintu.

"Masuklah eomma aku belum tidur," balas Namjoon.

Nyonya kim pun masuk kedalam kamar putranya itu lalu mengambil tempat duduk disebelah kiri Namjoon.

"Nak tadi nyonya park menelfon eomma, katanya calon istrimu akan menemui besok di taman dekat jalan yakseok," nyonya kim mengelus belakang kepala Namjoon.

"Eomma benar-benar akan menjodohkanku dengan gadis yang belum aku kenal. Eomma tau kan pernikahan itu sakral, tapi kenapa eomma menyuruhku untuk menikah dengan gadis yang tidak aku cintai? Jangankan cinta kenal saja tidak," Namjoon melihat ke arah sang eomma.