First Love [Kim Nam Joon] || #wattys2018

chapter 25

Happy Reading📖

Gua gak tau ya itu adengan kissing dosa apa gak. Tapi kalo gua saranin bacanya nanti malem ae yang puasa. Itu ada adegan melebihi kissing masalahnya. Ya barti itu nanti dosa. Jadi nanti malem bacanya

Jin Rin sedari tadi terus berkacak pinggang melihat Jimin yang masih tertidur dikamarnya. Sudah dua jam gadis itu membangunkan kakaknya, tapi nihil Jimin tidak juga menyapa sang mentari yang sudah terbit dari tadi.

Dari Jin Rin membuat sarapan hingga selesai Jin Rin sarapan tidak juga Jimin membuka matanya. Astaga! Jika seperti ini terus kapan Jin Rin kerumah Namjoon nya.

Sebenarnya bisa saja seoranga Park Jin Rin langsung pergi dan mengabaikan si mochi ini tidur dengan nyenyak. Tapi permasalahanya adalah Jimin itu jika tidak dibangunkan akan marah. Jika sudah dibangunkan juga sama, ujung-ujung nya marah. Dan Jin Rin tidak mau uang untuk membeli koleksinya dipotong karna Jimin yang marah.

"Yak~ oppa aku sudah telat," ucapnya dengan mengguncang lengan Jimin.

"Ngghh..." leguhan Jimin lah yang malah keluar.

"Huh~ bisakah puasa untuk makan orang ini aku batalkan," ucap Jin Rin. Jimin tetap masih menutup matanya, bahkan sekarang posisinya jadi semakin nyaman saja.

"Aish~ aku sudah telat ini oppa," ucap Jin Rin yang masih berusaha mengguncang lengan Jimin.

Jin Rin tidak menyerah. Dia terus mengguncang lengan Jimin, menarik selimutnya, bahkan memencet hidungnya agar Jimin terbangun.

"Yak~ Park Jin Rin kau mau aku mati eoh?" Ucap Jimin dengan memegang hidungnya. Jin Rin hanya terkekeh melihatnya.

"Siapa suruh tidak bangun," ucapnya dengan kekehan.

Jimin melihat dari atas hingga bawah tatanan seorang Park Jin Rin,"Kau mau kemana?"

"Kerumah Namjoon oppa," ucap Jin Rin.

"Aku berangkat eoh," ucap Jin Rin yang kemudian berjalan kearah pintu.

Langkahnya terhenti saat didepan pintu kamar Jimin. Gadis itu pun berbalik untuk melihat kakaknya kembali,"Aku sudah menyiapkan sarapan. Jangan tidur lagi dan tolong cuci piringnya," ucapnya yang dibalas anggukan dari Jimin. Setelah itu gadis Park itu pun berlalu.

#

"Mau kemana?" Tanya Rin Neul yang masih asik dengan buah apel ditangannya.

"Bukan urusanmu," jawab Shinrin ketus. Rin Neul hanya mengidikkan bahu acuh.

"Aku berangkat," ucap Shinrin yang kemudian berhambur keluar.

Sementara Rin Neul. Dia masih menghambiskan buahnya diruang tamu. Dia tidak berniat untuk bertanya tentang Shinrin seperti tadi. Tapi entah kenapa dia ingin tahu kemana Shinrin pergi. Perasaannya mengatakan bahwa Shinrin akan menemui orang yang akan ada sangkut pautnya dengan dirinya.

Dret~

Rin Neul terbangun dari lamunanya saat ponselnya bergetar disebelahnya.