His Plan

460 69 6
                                    

[Mulmed: Alisha Fredixon]

"Jadi?"

Alisha membelakangi Harry. Ia masuk ke kamar, sibuk mengambil segala keperluannya seperti tas, dompet, dan ponsel. Sedangkan pria itu hanya mengikuti gerakannya yang mondar-mandir.

"Kau ingin membatalkan rencana pernikahan ini, bukan?"

Wanita itu sontak membalikkan tubuhnya, "Of course!"

"I have a... kind of good plan for us like--"

Alisha berjalan mendekat ke arah Harry dengan tatapan berbinar, "Tell me now!"

"Jadi, kau tahu David memberiku lima puluh persen wewenang untuk mengelola perusahaannya. Tetapi, aku tak pandai dalam hal itu. Dan aku yakin, kau pasti pintar untuk urusan ekonomi seperti itu."

"So, what's the point?"

Harry menggaruk tengkuknya seraya menyandarkan tubuhnya di pintu, membuat pintu tersebut tertutup. "Bagaimana kalau kau membantuku mengerjakan tugas yang diberikan oleh David lalu aku akan mengurus rencana pembatalan pernikahannya. Great, right?"

Alisha membulatkan matanya lalu meninju perut pria di hadapannya, "What kind of plan is that? Itu sangat amat terdengar tidak adil untukku."

"Sangat adil, Aly. Kau tidak tahu betapa--"

Alisha mengangkat tangannya ke udara, mengisyaratkan Harry untuk membungkam mulutnya. "It's not fucking fair. Aku harus bersusah payah mengerjakan tugasmu sedangkan kau bersantai-santai. Lagi pula, tanpa harus mengerjakan tugasmu itu, kau juga ingin pernikahan ini dibatalkan, bukan? Kenapa kau tidak membatalkannya tanpa harus membuatku mengerjakan pekerjaanmu?"

Kini Harry menjadi bungkam. Ia membasahi bibir bawahnya dan kembali menggaruk kepalanya yang jelas tak gatal. Ia harus cepat-cepat mencari alasan sebelum Alisha mengetahui rencana lain di balik semua rencananya. "Bukan begitu, Aly—"

"Alisha, please,"

"Mereka sudah merencanakannya dengan matang, Aly--"

"Jangan menyelam sambil meminum air, Harry."

"Apa? Tentu tidak. Kau tahu, ayahmu bahkan sudah menandatangani kontrak kerja samanya dengan David. Dia juga sudah menjual beberapa persen sahamnya ke perusahaan David."

"Woah, woah, tunggu dulu," Alisha menundurkan wajahnya. Ia sedikit tak percaya dengan apa yang dikatakan Harry. "Dari mana kau tahu semua itu?"

"Sudah kukatakan, aku sekarang sudah memiliki separuh wewenang atas perusahaan itu. Aku tahu semuanya."

Alisha mendecakkan lidahnya, ia sudah mulai cemas. "Tapi, aku tidak ingin--"

"Oke. Begini saja, kau yang mengurus pembatalan pernikahannya. Bagaimana? Katakan dan yakinkan pada ayahmu dan David untuk membatalkan semua ini. Atau seperti rencanaku barusan. Serahkan semuanya padaku atau itu terserah padamu."

Giliran Alisha yang kikuk. Itu mudah saja, tetapi untuk Alisha rasanya sulit. Ia menyayangi kedua orang tuanya dan sungguh tak ingin mengecewakannya. Namun ia juga tidak ingin dibebani oleh tugas Harry. Seharusnya liburan kali ini harus ia isi dengan kegiatan menyenangkan.

"I, uhm, I'll think about that."

Sebelah alis Harry terangkat tinggi. Sementara itu, Alisha segera menggendong tas kecilnya lalu menyingkirkan tubuh Harry dari pintu. "Aku akan mengatakannya pada ayahmu dan ayahku."

Dengan begitu, Alisha melangkah keluar. Diikuti oleh Harry dari belakang. Merasa diikuti, Alisha pun memutar tubuhnya ketika sampai di lantai bawah. "Kau tidak perlu mengikutiku, oke? Aku ingin pergi dengan taksi atau Uber dan kau tidak—"

My Mate // H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang