"Sebaiknya kamu tidur lagi. Aku tidur di jok depan aja." Kata Clayn. Samar-samar terlihat Kalisha mengangguk kecil.
Clayn pun langsung pindah dan duduk di jok depan. Ia menyandarkan tubuhnya di jok mobil dan meluruskan padangannya kedepan, gelap.
"Kenapa gue rasanya beda?" Tanya Clayn didalam hatinya. Benar-benar perasaan yang sudah lama tak ia rasakan.
Namun, ia tak ingin menganggap serius hal ini karena ia tak ingin terbawa terus dalam suasana ini.
Clayn lalu memejamkan matanya, berharap esok kan ada jalan untuk keluar dari kawasan ini.
●●●●●
"Udah jam enam." Ucap Vero sambil melihat jam di tangannya. Ia pun langsung berjalan menuju ke garasi rumahnya dengan penampilannya yang sudah sporty.
Bukan mobil atau motor yang akan diambilnya. Melainkan sepeda yang sudah ia miliki sejak ia menginjak bangku SMP. Dan ia masih ingat jelas siapa wanita yang pertama kali ia bonceng dengan sepeda ini. Dialah Kalisha, wanita yang benar-benar spesial baginya. Saat itu keadaan sekolah sudah sepi dan Kalisha masih saja berdiri sendirian didepan pos satpam. Apalagi awan terlihat mendung.
Untung saja, bagaikan malaikat Vero tiba-tiba datang dan mengajak Kalisha pulang dengan sepeda barunya. Di tengah perjalanan justru mereka kehujanan. Tak ingin Kalisha kedinginan dan terlalu basah, Vero melelas kemeja sekolahnya lalu menaruhnya diatas kepala Kalisha.
Ia akan selalu ingat dengan memori indah itu.
"Mau kemana, Vera?" Tanya papa, Vero pun tersenyum saat melihat wajah papanya yang bersinar di pagi ini.
"Mau jogging, pah, sama Kalisha." Kata Vero sambil mendorong sepedanya keluar garasi. Sedang papanya hanya memperhatikannya sambil menengguk segelap kopi
"Oh. Pantes pagi-pagi udah semangat aja." Kata papa.
"Ih, apaan sih, pah."
"Udah. Cepetan sana, nanti kamu telat."
"Iya, pah." Kata Vero tersenyum. Ia sudah naik diatas sepedanya.
"Vero pergi dulu ya, pah." Kata Vero tersenyum menyipitkan matanya.
Papanya pun tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat anaknya yang selalu saja bersamangat jika menyangkut Kalisha.
"Iya. Jangan lupa pulang sebelum jam 9. Ke gereja."
"Iya, pah." Balas Vero yang sudah mengayuh sepedanya.
Vero pun segera berangkat kerumah Kalisha. Ia benar-benar tak sabar lagi. Ini merupakan pertama kalinya mereka jogging dengan status pacaran.
●●●●●
Vero POV
Udara terasa segar, membuat hidungku seolah membeku. Untung saja sweater tebal yang kukenakan mampu menghangatkan tubuhku. Namun aku hanya menggunakan celana pendek, membuat kakiku menjadi sedikit kedinginan. Namun, entah apapun itu rasanya, Kalisha sudah menungguku.
"Pagi, Ver." Sapa seorang wanita. Ia adalah tetanggaku. Aku tak terlalu kenal dengannya, namanya saja tak ku ketahui. Namun untuk menghargainya, aku melemparkan senyumku kepadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss The Rain : From Heaven
Teen FictionCinta itu rumit. Cinta tak mudah melupakan. Meski mungkin banyak kenikmatan yg datang mendekat, namun percayalah cinta sejati sulit tuk terganti. Namun ada waktunya saat cinta itu akan terganti, jika cinta itu sudah lelah dengan keadaan. "Mencintai...