Terjebak dalam Syahdu

61 9 4
                                    

Hujan lebat. Kalisha baru saja pulang dari rumah neneknya yang terletak didaerah pinggiran kota. Sepi, seperti hanya pepohonan yang memenuhi pinggiran jalan. Kalisha pun sadar, ternyata di kota seperti ini masih ada juga hutan.

Ia mengemudikan mobil ibunya seorang diri. Karena ibunya ingin menginap dirumah nenek. Kalisha pun hanya bisa menurut. Dalam kata lain, ia akan sendiri dirumah. Ibunya akan menginap dirumah nenek sekitar tiga hari, dan ayahnya sedang ada tugas keluar kota. Sedangkan dirumah Kalisha tak ada pembantu maupun satpam. Karena mereka tinggal di perumahan yang terjamin keamanannya. Lagipula rumah mereka minimalis, namun sangat mewah dengan segala fasilitasnya.

"Besok hari minggu. Sebelum ke gereja lebih baik aku jogging dulu sama Vero." Ucap Kalisha tersenyum. Ia pun memberhentikan mobilnya, lalu mengambil handphone dari sakunya. Ia lalu menslide layar dan mengirim pesan via BBM kepada Vero.

PING!!!
send 17.17

Ya, syg?
send 17.18

Besok kamu kosong kan sebelum ke gereja?
send 17.18

Iya, emg knpa?
send 17.19

Bsok jogging yuk?
send 17.19

Boleh. Bsok pagi jam 7 aku ke rmh kamu
send 17.19

Okok. Yaudah aku lagi nyetir. See you tomorrow😘
send 17.20

Setelah itu, Kalisha pun kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang. Ia memperkirakan ia akan melewati kawasan perhutanan ini selama kurang lebih 30 menit.

Sementara sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah enam. Mulai gelap. Mungkin ia akan keluar dari kawasan ini sekitar jam enam sore.

Namun perkiraannya salah. Baru sekitar tiga menit ia berjalan setelah berhenti tadi, mobilnya tiba-tiba saja berhenti mendadak. Kalisha panik, ia melihat bensinnya masih banyak. Ia kembali mencoba menghidupkan mobil, namun nihil. Sementara langit semakin gelap. Ia benar-benar ketakutan. Semua bisa terjadi di tempat sepi seperti ini. Ia pun kembali mengambil handphonenya. Ia hendak menghubungi Vero untuk mengambilnya.

Tut...tut...tut..........

"Kok mati?" Betapa terkejutnya Kalisha saat melihat handphonenya tiba-tiba mati.

"Lowbat? Huh..." Kalisha menjadi semakin panik.

Dan bertambahlah ketakutannya saat rintik hujan mulai menjatuhi atap mobilnya, menimbulkan suara rintik-rintik. Hingga hujan itu semakin deras saja. Dan Kalisha masih saja kebingungan harus melakukan apa.

"God, please... kirim seseorang buat nolong aku..." Kalisha mulai memanjatkan doanya, berharap akan ada orang yang membantunya. Ia hanya bisa duduk menunggu didalam mobilnya yang mogok sambil menggenggam handphonenya yang tak berfungsi lagi karena lowbatt.

Dan tak lama setelah ia berdoa sepertu itu, sebuah motor melaju dengan kecepatan yang kencang dari belakang. Namun motor itu terus melaju, hingga tepat didepan mobil Kalisha, pengemudi motor itu terjatuh dan terseret cukup jauh. Sontak, Kalisha terkejut, dan tak ingin keluar. Ia menutup mulutnya yang menganga dengan kedua tangannya sambil membulatkan matanya kearah pengemudia yang nampak tergeletak di aspal, tepat didepan mobilnya.

"Tuhan, apa yang harus aku lakukan???" Kalisha kebingungan. Ia ingin menolong pengemudi yang masih tergeletak itu, namun ia juga takut jika terjadi apa-apa. Ia takut kalau orang itu adalah orang jahat.

Kiss The Rain : From HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang