Butiran-butiran air jatuh membasuh bumi
Bunyi perciknya membuatku bisu
Menarik ingatan ke lorong masa lampau
Hawa dingin yang menusuk tulang
Tak ubahnya dinginnya hatimuWaktu itu, aku dan kamu berteduh dari hujan
Di bawah atap yang sama
Tapi kamu terasa sangat jauh untuk digapaiAlhasil, hanya mata ini yang bersorak
Memandangmu dalam diam, tanpa berucap
Hujan menjadi saksi bisu, aku mendambakanmuIni bulan Juli
Bulan ini, hujan kembali
Tapi tidak dengan dirimu.Jakarta, 6 Juni 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu; Bait-bait Sajakku
PoetryAngin malam mengurai isyarat perihal rinduku yang berkarat. Raga dibuat kian tersayat, hingga terkapar; sekarat. Kutulis catatan ini, agar saat ingatanku tentangmu memudar, aku bisa kembali menemuimu, dalam buku ini. Highest rank: #299 puisi (7...