Netraku tertaut pada titik bifurkasi
kakiku enggan melangkah pergi
padahal tak dipungkiri
kamu sudah bahagia dengan dunia sendiri
kontradiksi denganku; masih menantiMemang, aku hipokrit
mengukir senyum palsu
padahal atma kian menjerit
menolak melepas bayangmu
padahal hanya menoreh pahitKukunci rapat dalam laci memori
tiap-tiap ingatan terlarang itu
agar tidak terlukis lagi
pada lembaran baru
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu; Bait-bait Sajakku
PoetryAngin malam mengurai isyarat perihal rinduku yang berkarat. Raga dibuat kian tersayat, hingga terkapar; sekarat. Kutulis catatan ini, agar saat ingatanku tentangmu memudar, aku bisa kembali menemuimu, dalam buku ini. Highest rank: #299 puisi (7...