Pena ini kembali menari di selembar kertas
Mengguratkan perih rindu yang membelenggu
Pasrah diri dililit perihnya rantai takdir
Salahku memang, masih saja mendekap rindu
Maaf, rindu ini kadang tak tahu diri
Jiwa ini terkoyak dengan mata itu lagi
Yang membuat candu sejak temu pertama
Selalu buat aku ingin kembali kepadamu
Maaf, karena sekarang aku yang tak tahu diri
Sajak yang kutorehkan berteriak namamu
Sajak-sajak penuh luka yang menyuarakan hati
Maaf, karena hanya kamu alasanku bersajak
Jakarta, 8 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu; Bait-bait Sajakku
PoetryAngin malam mengurai isyarat perihal rinduku yang berkarat. Raga dibuat kian tersayat, hingga terkapar; sekarat. Kutulis catatan ini, agar saat ingatanku tentangmu memudar, aku bisa kembali menemuimu, dalam buku ini. Highest rank: #299 puisi (7...