Sajak Luka

334 15 0
                                    

Pena ini kembali menari di selembar kertas

Mengguratkan perih rindu yang membelenggu

Pasrah diri dililit perihnya rantai takdir

Salahku memang, masih saja mendekap rindu

Maaf, rindu ini kadang tak tahu diri

Jiwa ini terkoyak dengan mata itu lagi

Yang membuat candu sejak temu pertama

Selalu buat aku ingin kembali kepadamu

Maaf, karena sekarang aku yang tak tahu diri

Sajak yang kutorehkan berteriak namamu

Sajak-sajak penuh luka yang menyuarakan hati

Maaf, karena hanya kamu alasanku bersajak

Jakarta, 8 Juli 2017

Kamu; Bait-bait SajakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang