masih kamu

213 28 2
                                    

pagi-pagi, kabut masih enggan menyibak
bulir dinginnya basahi tiap bilah hijau
aroma petrikor menguak rindu
dingin hawa menusuk kulit, aku gigil

berkawan rindu dengan sendu
berkawan aku dengan sepi

renjana ini masih menggoreskan namamu
sekeping rasa yang muskil lenyap
luruh, menjelma menjadi genang air mata

-Jakarta, 7 Juni 2017

Jangan lupa kasih bintang yaa

Kamu; Bait-bait SajakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang