PROLOG

37.7K 924 4
                                    

"Hufttttt.... Membosankan!!" Gerutu seorang gadis mungil.

Gadis itu sudah menunggu selama 2 jam di Dulles International Airport, Washington. Dan selama 2 jam itu juga, gadis itu terus menggerutu dan mengumpat karna orang yang dikirim orang tuanya untuk menjemputnya belum datang juga.

"Pria itu benar benar memberikan kesan yang buruk dipertemuan pertama. Seharusnya dia yang menungguku!!" Gerutunya lagi.

Ia sudah sangat lelah duduk. Terkadang ia berdiri sebentar saat bokong gadis terasa kebas dan duduk lagi kalau kebas sudah hilang. Dan itulah yang sedari tadi ia lakukan, dan tidak pernah melepaskan 2 koper yang ia pegang.

"Tresensia Rose Wayne?"

Gadis yang sering dipanggil Tres itu berbalik ke arah orang yang tadi menyebutkan namanya. Tres memandang orang dengan seksama, memperhatikannya dari atas ke bawah dan sebaliknya.

'He must be the man. The characteristics are the same as the mom said' Batin gadis itu menyimpulkan dengan mengangguk ngaggukkan kepalanya.

Pria itu mengeryit melihat tingkah Tres yang tidak menjawab, tapi menatapnya dengan tatapan menyelidik.

"Hei...... Aku bertanya padamu!" Seru pria itu sedikit menaikkan oktaf suaranya.

"Ahhh... Yes. I'm Tresensia, and you Gale?" Tanya Tres balik.

Pria itu tidak menjawab. Ia hanya mengambil kedua koper Tres dan mulai berjalan meninggalkan Tres yang terbengong bengong.

"Apa sifatnya sama dengan sifat para pria-pria CEO yang kubaca di novel-novelku?" Tanya Tres pada diri entah pada siapa.

"Uhh... Sangat tidak menarik. Dingin dan Arogant, sudah sangat biasa" Ucapnya lagi lalu berlari menyusul pria yang tadi dengan tidak sopannya menarik kopernya dan meninggalkannya.


---------------------

Cerita keduaku. Semoga suka yaa:)

Budidayakan vote guys. Jangan jadi pembaca gelap:)


_Hzl

Destructive RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang