Ceritakan saja padaku kenyataannya
Lontarkan walau pilu, jelaskan walau kau tahu aku akan mati semati-matinya
Lakukan saja sekarang
Tak apa, agar bisa kutepis pundi-pundi harapan dan penantian
Biar jangan kau biarkan aku bahagia di atas dustaBukan sandiwara manismu itu yang dinamakan menghargai
Sayang, katakan saja walau pahit, walau hatiku kan terasa dibumi hanguskan
Aku masih punya air mata, masih bisa menangis untuk lega sendiriHingga kini aku dibuat beku
Dengan jahatmu
Sekarang? Kenapa baru sekarang?
Tidakkah kau tahu aku sudah mencintai sedalam-dalamnyaJadi, habisi saja aku dengan kenyataan yang kau katakan sendiri
Daripada aku harus dihabisi kenyataan yang akan lebih dulu kuketahuiBerastagi, 7 Juni 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain-A Letter
PoesíaJika tanah yang kita pijak masih berdekatan, apakah getarku sampai ke kamarmu? Menyampaikan sebanyak buih lautan perasaan yang hanya bisa kutuliskan. Jika hujan yang turun masih sama-sama kita rasa, apakah aroma dan dinginnya pernah membuatmu ingat...