Pertemuan

547K 24.6K 1.6K
                                    

But I don't care what they say, i'm in love with you

🔸🔸🔸

Ini adalah hari pertama berlangsungnya MOS. Di lapangan SMA Dharma Bangsa sudah berkumpul ratusan murid yang akan mengikuti kegiatan itu, termasuk Travella Claudy Dirgantara.

Seorang gadis yang masih berusia 16 tahun itu terlihat sangat bersemangat mengikuti kegiatan itu. Impiannya terkabul dengan dapat bersekolah di SMA favorit itu.

"Hei! Melamun aja!" ujar Evi, sahabat Audy dari saat mereka SD.

"Ya ampun Vi, lo ngagetin gue aja." ujar Audy. Evi terkekeh.

"Eh iya 15 menit lagi upacara pembukaan MOS di mulai, mending kita ke lapangan aja yuk!" ajak Audy. Evi mengangguk.

Kedua gadis itu berlari menuju ke tengah lapangan.

"Eh woi!" teriak seorang laki laki dari belakang mereka. Audy dan Evi sontak memberhentikan langkah mereka dan menoleh.

Rupanya senior mereka yang memanggilnya.

"Ada apa ya kak?" tanya Audy.

"Gue mau minta tolong dong sama salah satu di antara lo, anterin data ini ke ruang OSIS, bisa?" ujar si senior itu.

Audy dan Evi berpandangan cukup lama. "Evi, lo aja ya" bisik Audy.

"Males gue, lo aja gih" bisik Evi.

Senior itu membaca salah satu name tag yang terkalung di leher salah satu gadis itu.

"Claudy, lo yang gua suruh!" titah si senior itu. Audy terkesiap. Sedangkan Evi tampak senyum kemenangan.

"Yah kak, kan bentar lagi upacaranya mulai" ujar Audy.

"Jabatan gue adalah wakil ketua OSIS di sini, dan lo boleh ikut upacara kalo telat, bilang aja tadi di suruh sama Erick" ujar si senior tampan bernama Erick tersebut.

Dengan terpaksa, Audy mengambil beberapa dokumen yang ada di tangan Erick dan melangkahkan kaki nya pergi menuju ke ruang OSIS yang dia sendiri tak tau dimana.

Audy berjalan dengan langkah gontai menyusuri koridor sambil mendengus pelan. Langkahnya terhenti di salah satu ruangan yang bertuliskan 'Ruang OSIS'

Audy segera membuka pintu ruang OSIS itu dan sedikit tersentak karna melihat pemandangan di dalamnya.

Seorang lelaki yang sedang duduk terlihat fokus dengan novelnya.

Audy meneguk salivanya susah payah. Dia berjalan masuk ke dalam ruang OSIS.

"Kak maaf, ini saya mau naro data, tadi di suruh sama kak Erick" ujar Audy gugup. Kakinya tampak gemetar.

Sang laki laki hanya melirik sekilas lalu melanjutkan membaca bukunya lagi. Tak menghiraukan Audy yang berusaha menahan gugupnya mati- matian karna terpana melihat cowok ganteng di depannya.

"Kak? Ini dokumennya taro mana?" tanya Audy lagi. Di meja OSIS terdapat banyak tumpukan dokumen dan Audy tidak mau dia salah meletakan dokumen, nanti kena marah lagi sama senior.

Into You [SEGERA DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang