Erick Pantang Menyerah

186K 12.5K 222
                                    

"Karna cinta itu perlu di perjuangkan, bukan di hempas begitu saja ketika gagal"

🔸🔸🔸

"Vi, lo gak marah kan ya?" tanya Audy ketika melihat Evi yang membaca novelnya.

"Gila lo Dy, lo udah nanya itu hampir 20 kali. Gue bilang, gue gak marah Claudy" jawab Evi.

Audy tersenyum canggung.
"Hehehe, maaf ya" ujar Audy.

Evi kembali asik dengan novelnya, walaupun sejujurnya ia masih sedikit nyesek melihat Erick yang terang-terangan tentang perasaannya di depan Evi langsung.

"Hai Audy, Hai Evi" ujar seorang lelaki yang bersuara bass.

Audy dan Evi mendongak dan mendapati Erick yang tersenyum manis.

Evi hanya bisa memalingkan wajahnya. Ia sadar, senyuman manis itu bukan untuknya, melainkan untuk sahabatnya, Audy.

"Dy, plis ya.. Nanti pulang bareng gue? Gue beneran mau bareng sama lo" ujar Erick.

"Kan gue udah bilang liat nanti kak." jawab Audy.

"Gue butuh jawaban lo Dy. Plis ya? Pulang bareng gue" pinta Erick.

Audy menghela nafasnya.
"Gue ada urusan sama Evi" alibi Audy.

Evi langsung menoleh.

"Urusannya di tunda dulu aja. Hubungan lo dengan kak Erick lebih penting" ujar Evi dengan senyuman manisnya.

Hal itu membuat Audy membelalakan matanya, namun Erick tersenyum kearah Evi.

"Oke. Pokoknya lo balik sama gue. Dadah Audy" ujar Erick yang langsung berdiri meninggalkan Audy dan Evi.

Audy menatap Evi dengan tatapan kesalnya.

"Lo yang suka Vi,bukan gue. Kenapa lo--"

"Perasaan dia lebih penting Dy. Buat gue, liat dia seneng, udah menjadi suatu kesenangan juga bagi gue. Jangan sia sia in orang yang tulus dengan lo Dy" ujar Evi.

"Lo suka di sia siain?" tanya Audy dengan nada datarnya.

Evi menggeleng. "Bukan gue yang Erick mau. Dia suka lo" ujar Evi dengan tatapan sendunya.

"Oh gitu ya. Terus lo gak ada niatan berjuang?" ujar Audy geram.

"Percuma berjuang kalau pada akhirnya tak pernah ternilai" jawab Evi lemas.

"Tapi akan lebih parah tidak pernah berjuang sama sekali, tapi punya mimpi untuk bersama!" ujar Audy kasar yang langsung meninggalkan Evi.

Evi terdiam. Menatap punggung Audy yang menjauh darinya.

"Gue bukannya gak mau berjuang Dy. Cuma buat apa gue berjuang untuk orang yang bahkan sulit untuk di capai?" gumam Evi.

|||

Audy melangkahkan kakinya ke taman belakang sekolah.
Menatap nanar ke arah langit.

"Ngapain di sini?" tanya seorang dengan nada datarnya.

Audy mendongakkan kepalanya. Audy melihat Angkasa yang berdiri di hadapannya dengan buku novel di tangannya.

Into You [SEGERA DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang