Rencana Ngedate?

222K 14.6K 575
                                    

Jika rasa ini hanya datang untuk sementara, mengapa sulit untuk melupakannya?

🔸🔸🔸

Selama pelajaran matematika, dimana semua murid asik menggerutu dan memaki si guru yang killer , Audy justru senyum sendiri. Hatinya terbang mendapat perlakuan tak terduga dari Angkasa.

Evi yang melihat sahabatnya hanya senyum layaknya orang gila pun merasa jengah.

"Setelah lo pingsan, lo jadi gila tau ga" bisik Evi. Audy mengeryitkan dahinya lalu menatap Evi.

"Lo bisa bayangin gak, kalau lo di perlakukan spesial oleh orang yang lo suka?" tanya Audy.
Evi mengeryitkan dahinya.

"Ya gue seneng lah" jawab Evi sedikit berbisik. Audy tersenyum.

"Hati lo terbang gak?" tanya Audy lagi. Evi mengangguk.

"Itu yang gue rasain" ujar Audy lalu segera membuang mukanya.

Evi nampak berfikir sejenak, namun setelah itu ia tersadar.

Brak!!

Evi menggebrak meja, membuat semua pandangan menoleh kearahnya.

"LO SUKA KAK ANGKASA YA DY?" teriak Evi sambil berdiri.

Sedangkan Audy, gadis itu merasa malu setengah mati. Dia bahkan merutuki kebodohan Evi.

"HEH! KAMU NGAPAIN TERIAK HAH?" pekik bu Dati, guru terkiller di matematika.

Evi mematung. Ia menatap kelas yang pandangannya kini tertuju padanya. Evi kembali duduk dengan wajah yang merah padam.

Sedangkan Audy, gadis itu membenamkan kepalanya ke meja.

"Sekali lagi kamu berisik, silahkan tunggu di luar!" omel bu Dati. Evi hanya bisa menampilkan senyum memelasnya.

"Lo kenapa gak bilang bego?" bisik Evi kepada Audy. Audy mendongakkan kepalanya.

"Lo yang ngapain teriak otong?" tanya Audy.

"Refleks Dy. Tapi pokoknya, pas istirahat nanti, lo harus cerita sama gue" ujar Evi. Audy tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

Sedangkan Evi, gadis itu kembali fokus kepada papan tulis di depannya.

×××

Laki laki itu membaca novelnya dengan earphone yang menempel di telingannya. Pandangannya terhenti pada dua orang gadis yang asik bercerita.

"Woi Sa!" teriak seseorang, Erick.

Angkasa menoleh lalu mendapati Erick yang sudah duduk di sampingnya.

"Gue mau nanya, kalau misalnya kita nembak cewe, yang baru kita kenal beberapa kali itu, salah gak sih?" tanya Erick.

Angkasa tertegun. Hatinya jadi gusar. Walau wajahnya datar, jelas, pikiran laki laki itu kacau juga.

"Lo mau nembak siapa emangnya?" tanya Angkasa.

"Audy" jawab Erick sambil menampilkan cengirannya. Angkasa menatap datar ke arah Audy.

Into You [SEGERA DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang