Baper (1)

238K 17.5K 1K
                                    

Karna sikap manis seseorang dapat menyebabkan baper.

🔸🔸🔸

Audy terbangun dan mendapati dirinya dalam gendongan seseorang. Audy membuka sebelah matanya dan melihat Angkasa yang sedang menggendongnya

Debaran jantung Audy berdetak lebih cepat dari pada yang sebelumnya. Audy mati- matian menahan ribuan kupu-kupu yang ingin keluar dari perutnya kini.

Angkasa membaringkan Audy di bangku kedua di mobil. Audy masih memejamkan matanya. Dia tak tau harus bersikap apa nanti ketika dia bangun.

Mobil Angkasa berjalan meninggalkan halaman sekolah. Audy pun berusaha menetralkan degupan jantungnya. Bisa di katakan kini, Audy baper.

×××

Mobil Angkasa berhenti di depan rumah Audy. Angkasa dengan sigap menggendong Audy. Setelah menekan bell, Tyas keluar dengan masih memakai celemek.

"Astaga Angkasa, Audy kenapa?" tanya Tyas panik.

"Tadi dia pingsan tante" jawab Angkasa.

"Ya udah kamu tolong bawa Audy ke kamarnya bentar ya" ujar Tyas. Angkasa mengangguk.

Angkasa masuk kedalam kamar Audy. Dinding kamarnya berwarna biru muda. Di sepanjang dindingnya tertempel beberapa foto Audy ketika bersama seorang lelaki.

Setelah membaringkan Audy ke kasurnya, Angkasa langsung keluar dan menutup pintu kamar Audy.

Angkasa turun dan menemui Tyas yang membuatkan teh hangat.

"Sa, tadi gimana ceritanya  Audy bisa pingsan?" tanya Tyas.

"Saya kurang tahu tan. Pas saya selesai parkir mobil, saya liat Audy yang udah tergeletak gitu aja. Saya bawa dia ke UKS tapi dia gak sadar, karna saya khawatir saya bawa dia ke rumah aja" jelas Angkasa.

Tyas tersenyum. "Makasih banyak ya Angkasa, tante gak tau kalo gak ada kamu" ujar Tyas

"Gak apa apa tan. Ya udah saya permisi dulu mau balik ke sekolah." ujar Angkasa. Tyas mengangguk.

"Hati- hati ya Sa" ujar Tyas. Angkasa mengangguk. Dia keluar dari rumah Audy dan segera menaiki mobilnya lalu pergi

Tanpa Angkasa sadari, Audy menguping pembicaraanya dengan ibunya.

".....Karna saya khawatir saya bawa ke rumah aja"

Senyum Audy mengembang. "Gue di khawatirin sama kak Angkasa?" gumamnya.

×××

Angkasa pulang ke rumahnya dengan perasaan lelah yang menyelimuti tubuhnya. Ia berjalan ke balkon kamarnya, ingin mencari angin. Pandangannya tertuju pada seorang gadis yang duduk di sisi ranjang dengan menangis.

"Audy kenapa?" gumam Angkasa. Angkasa menepis pikirannya. "Ngapain juga gue peduli sana dia" ujar Angkasa lagi.

Di sisi lain, Audy menangis dengan fotonya bersama seorang lelaki. Ya, laki laki itu adalah abangnya.

Into You [SEGERA DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang