Ngedate 💖

200K 14.2K 428
                                    

"Aku senang lihat kamu senang, apa lagi rasa senang kamu berasal dari aku"

-Erick-

🔸🔸🔸

Tepat pukul 8 malam, Erick sudah sampai di depan halaman rumah Audy. Setelah menekan bel, Tyas keluar dengan senyumannya yang manis.

"Eh ada tamu, nyari siapa ya?" tanya Tyas.

"Saya Erick tante, saya temannya Audy, mau minta izin ajak Audy jalan, boleh kan tan?" izin Erick.

Tyas dengan senyuman manisnya mengangguk. "Boleh aja, asal jangan lewat jam sepuluh ya" ujar Tyas.

Erick mengangguk. Tak lama kemudian, Audy keluar dengan gayanya yang simple.

Gadis itu memakai baju kaos dengan tulisan 'Hold On' di padu dengan jeans abu abu miliknya dan memakai flat shoes.

"Udah siap Dy?" tanya Erick. Audy mengangguk.

"Ya udah Mah, Audy pamit dulu ya" ujar Audy sambil menyalim Tyas.

Setelah itu, Audy naik ke dalam mobil Erick, dan mobil Erick segera melaju membelah luasnya ibu kota.

Di sisi lain, seseorang mengamati hal itu dari balkon kamarnya. Hatinya remuk. Dia berusaha sestabil mungkin menyembunyikan perasaanya.

Dian yang dari tadi melihat kejadian itu dari ambang pintu, segera menemui anak kesayangannya itu.

"Kalau kamu sayang, kamu harus kejar. Bunda yakin, Audy adalah gadis yang di ciptakan Tuhan untuk mengobati masa lalu kamu" ujar Dian yang membuat Angkasa tersentak.

Angkasa tersenyum. "Bunda ngagetin aja. Lagian Angkasa gak ada perasaan kali sama Audy" ujar Angkasa.

"Sayang, mungkin sekarang kamu belum merasakan hal itu, tapi nanti, di saat dia sudah menjadi milik orang lain, kamu akan merasakan kehilangan" jelas Dian yang membuat Angkasa terdiam.

"Ah bunda ngaco aja! Lagian Angkasa kenal Audy itu baru beberapa hari, gak mungkin lah ada perasaan" ujar Angkasa yang masih berusaha mengelak akan perasaannya.

"Jatuh cinta itu kan tidak ada batasan waktu nya. Kamu bisa saja jatuh cinta pada saat menatap matanya, melihat tingkah lakunya--"

"Bunda makin ngaco ih! Angkasa mau tidur aja ah, males dengerin bunda yang sotoy" ujar Angkasa.

Dian menghela nafasnya pasrah.

"Ya udah. Bunda cuma mau ngingetin aja, jangan sampe kamu nyesel sudah berusaha mengungkiri perasaan kamu." jelas Dian sambil berjalan keluar kamar Angkasa.

Sedangkan Angkasa tertegun. Mencerna setiap kata yang di ucapkan oleh ibunya. Dan tak lama setelah itu Angkasa mengusap wajahnya kasar.

×××

Audy berjalan mengelilingi mall bersama Erick.

"Hm, Dy, kita mampir ke Cafe dulu yuk" ajak Erick. Audy mengangguk. Mereka mampir di salah satu Cafe yang ada di dalam mall itu.

Setelah memesan makanan, Erick menatap dalam mata Audy. Audy menjadi salah tingkah.

"Lo napa liatin gue gitu amat sih?" tanya Audy.

Into You [SEGERA DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang