Ketika mulut tak bisa berkata-kata biarlah hatimu yang berkata dan biarkan kata itu terbang bersama angin hingga akhirnya kata itu sampai pada dirinya..dirinya yang memang layak mendengarkan dan memahami setiap kata hatimu yang terdalam..saat itulah...
Mengapa waktu mempermainkan kita Dan mengapa takdir menertawakan kita Apakah Tuhan tertawa menulis tentang kita Apakah ini akhir dari kisah kita?
Saat kita terpisah Ku pikir Itulah akhir dari segalanya Nyatanya tidak Mengapa waktu tak pernah bisa kita tebak
Mengapa waktu kembali menyatukan kita Bahkan saat aku berkata itu sebuah kemustahilan Namun saat itu aku hanya mampu terpaku Saat kita berada dalam satu dimensi waktu dan tempat yang sama
Mengapa waktu terasa menjadi sangat berharga Saat semuanya telah berakhir Saat perpisahan kita itulah Saat aku tau bahwa tak akan ada lagi kata kita
Bahkan meskipun waktu nempertemukan kita Untuk pertemuan yang kedua, ketiga, bahkan entah keberapa Semuanya tak akan pernah sama lagi Karena entah mengapa aku menjadi buta dengan kata kita
Mungkin kata kita sudah hilang dari cerita kisah ini Atau mungkin memang sejak awal tak pernah ada Karena sejak awal hanya ada kamu dan aku Kamu yang dulu mencintaiku Dan aku yang kini mencintaimu
Kita mungkin pernah saling mencintai Namun pada dimensi waktu dan tempat yang berbeda Dan itulah cinta..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.